Alis Abimana berkerut tajam. "Kamu juga bukan bawahan Selir Agung Haira."Pelayan muda itu akhirnya tersenyum tipis. "Tuan Abimana, burung yang cerdas akan memilih pohon tempatnya bertengger. Nantinya, seluruh negeri ini akan berada di tangan Putra Mahkota. Tuan, sebaiknya pertimbangkan baik-baik."Mendengar ucapan itu, hati Abimana hanya bisa tertawa dingin. "Permaisuri juga yang menyampaikan hal itu?"Pelayan itu menunduk tanpa menjawab, tapi jelas dia mengiakan pertanyaan itu.Abimana menarik napas panjang sebelum akhirnya membuka mulut, "Tolong sampaikan pada Permaisuri, tidak peduli siapa yang akan memerintah negeri ini di masa depan, Keluarga Biantara hanya akan setia pada Kaisar. Kalau kelak Putra Mahkota naik takhta, keluarga kami akan tetap bersumpah setia padanya. Tapi untuk sekarang, dia belum jadi Kaisar!"Usai berkata demikian, dia berbalik hendak pergi.Namun, tiba-tiba terdengar suara yang lembut dan berwibawa di belakangnya, "Tuan Abimana, kenapa harus tergesa-gesa begi
더 보기