Melihat ekspresi ketakutan Sapri saat ini, Ranti tahu ucapannya barusan akan menentukan hidup dan mati Sapri. Namun, dia tak punya pilihan!Tadi Rangga hanya memberinya dua pilihan. Dupa ini hanya bisa dibawa oleh Sapri atau dirinya.Begitu teringat tatapan menusuk dari Rangga tadi, Ranti langsung panik. Dia segera bersujud di hadapan Kaisar, tak kunjung mengangkat kepala."Yang Mulia, mohon diselidiki, dupa ini memang dibawa oleh Sapri! Kalau Yang Mulia nggak percaya, tunggu sampai Putri sadar dan tanyakan padanya. Tapi, sekarang ... sekarang keselamatan Putri lebih penting!"Jika obat perangsang ini tak segera diredakan, tubuh Safira mungkin tak akan kuat menahannya.Kaisar tentu saja memahami hal itu. Namun, kondisi Safira sekarang mana mungkin boleh dilihat orang luar?Setelah mempertimbangkan, satu-satunya yang paling cocok hanyalah Andini. Saat itu juga, Kaisar menatap ke arah Andini. "Kamu bisa meredakannya?"Andini melirik ke bagian dalam ruangan, lalu menyahut, "Saya akan coba
Baca selengkapnya