Adrian bergegas turun dari mobilnya, berlari ke arah rumah sakit. Namun sayang, ia tak mendapati Anna, istrinya. Tiba-tiba ponselnya berdering, sebuah pesan masuk. "Aku sudah di rumah, pulanglah!" pesan dari Anna. Adrian menendang angin, mengepalkan tangannya ke udara. Rasa kesal menyelimuti dirinya, bukan karena Anna meninggalkannya melainkan rasa panik akibat kekhilafan yang coba ditutupi. Dengan langkah gontai, ia memasuki mobilnya dengan perasaan gelisah. Firasatnya mengatakan Anna mengetahui sesuatu. Tiga puluh menit kemudian, ponselnya berdering. Panggilan dari nomor tak dikenal. "Halo, Sayang. Apakah istrimu telah meninggalkanmu?" Lagi-lagi suara dari wanita yang nyaris tak berbeda dengan istrinya. Bagai pinang dibelah dua, ungkapan yang cocok antara Aneta dan Anna. "Jangan gangggu aku lagi!" Adrian segera menutup panggilannya. Seketika itu dia bergegas menuju ke dalam rumah. Bukan karena rindu atau rasa bersalah pada sang istri melainkan firastnya bahwa Ane
Huling Na-update : 2025-05-15 Magbasa pa