All Chapters of Protective Bodyguard: Chapter 41 - Chapter 50

Saat Akash Norville berjalan di koridor rumah sakit sambil menggendong Lyrona Graves, tiba-tiba terdengar suara sepatu berlari dari arah belakangnya. Akash Norville menoleh. Terlihat seorang pria agak gemuk, mengenakan jaket kulit hitam, celana jeans hitam, dan masker di wajahnya memegang sebuah pisau. Akash Norville langsung berlari kencang menyelamatkan diri. Dia akan menghadapinya jika dia tidak membawa nonanya di gendongannya. Dan Lyorna Graves meskipun tidak melihat siapa yang mengejar mereka, melihat raut wajah Akash Norville dan gelagatnya yang panik dan terburu-buru langsung membuatnya menebak bahwa yang mengejar mereka adalah musuh. Saat Akash Norville tengah berlari, tiba-tiba suara tembakan terdengar nyaring, peluru menghantam jendela kaca di dekatnya membuat Akash Norville refleks mundur. Akash Norville menurunkan Lyorna Graves dibawah jendela kemudian berbalik untuk menghadang orang yang mengejar mereka. Akash Norville mengira orang tersebut tidak memili

Meskipun banyak yang sudah tahu mengenai insiden penembakan di rumah sakit tempat Lyorna Graves dirawat tetapi para anggota keluarga Rainhold tidak sepenuhnya tahu bahwa target musuh adalah Lyorna Graves. Jika mereka tahu targetnya, mereka kemungkinan besar tidak akan mengadakan acara makan malam dan sibuk menyelidiki siapa pelakunya. Lyorna Graves sudah disediakan kursi roda tetapi Lyorna Graves menolak untuk hadir ke acara makan malam. Alasan utamanya karena enggan menghadapi para sepupunya dan orang tua mereka. Lyorna Graves dapat membayangkan acara makan malam keluarga bukannya harmonis malah semakin memanas. Nolan setia menyuapi putrinya itu yang tampak tidak tenang dan terus menatap secara bergantian ke arah pintu dan jendela. "Akash Norville tidak akan datang. Tentu saja jika dia datang, paman dan kakekmu akan menangkapnya dan memenjarakannya," kata Nolan. Lyorna Graves sedikit terkejut. Dia memang menunggu bodyguardnya itu. Dia beberapa kali mengeluh dalam bena

Sekitar pukul setengah empat pagi, Nolan bangun dan terkejut mendapati pintu kamar putrinya terbuka. Nolan menatap ke arah putrinya dan lebih terkejut lagi. Jantungnya berdebar kencang. Dia harap dibalik selimut tebal itu, putrinya masih ada disana. Nolan memeriksa dengan cepat. Lyorna Graves menjerit kecil. Saat menemukan ayahnya, dia langsung memeluk ayahnya erat dan menangis. "Apa yang terjadi?" tanya Nolan. Lyorna Graves masih belum bisa menjawab karena masih dilanda ketakutan. Sangat tidak nyaman kalau harus menutupi seluruh tubuh dengan selimut tetapi Lyorna Graves tidak bisa menenangkan diri jadi dia bertahan seperti itu sampai ayahnya terbangun. Lyorna Graves didorong Nolan dengan lembut untuk duduk di kasurnya kemudian Nolan mengambilkan minum untuk putrinya. Setelah lebih tenang, baru Lyorna Graves menceritakan semuanya. "Brengsek," ketus Nolan dan langsung berbalik untuk mencari tahu siapa orang yang sudah membuka pintu kamar putrinya. Seharusnya kuncinya cum

Tamparan keras mendarat di pipi Lyorna Graves yang menyisakan kemerahan di kulitnya yang pucat itu. Orang-orang disekitar mereka hanya menyaksikan, terlihat tidak ada yang berminat menegur si penampar. Lyorna Graves menatap kosong ke lantai dengan air mata yang sudah bercucuran bahkan membasahi lantai mansion. "Setiap kali kamu datang, tidak pernah sekalipun membawa kedamaian. Setelah kupikirkan, kelihatannya seseorang perlu membunuhmu. Itu seharusnya jatuh menimpamu bukan putraku!" bentak Ibunya Vasileios. Dia dikenal sikapnya jauh berbeda dengan kedua anaknya. Dia baik kepada Lyorna Graves dan menganggapnya seperti putrinya sendiri. Hubungannya dengan Nolan juga cukup baik, mereka juga sempat bekerja sama tetapi jika terjadi sesuatu pada anak-anaknya, jangankan membenci, menandai sebagai musuh juga dia langsung melakukannya bahkan jika dengan keluarganya sendiri sekalipun. Tentu saja, orang tua Vasileios sudah mendengar kronologi kejadiannya dari para pelayan yang bekerja d

"Kamu dihajar habis-habisan oleh mereka?" tanya Nolan tidak percaya. Akash Norville mengangguk. "Untungnya, saya berhasil menyelamatkan diri." Ishaan dan Nolan tengah mendengarkan cerita mengenai pekerjaan Akash Norville dalam menyelidiki orang-orang yang diduga terlibat dalam kasus di rumah sakit waktu itu. Namun di tengah jalan, Akash Norville dikeroyok dan pemipin yang mengeroyok mereka adalah seorang kriminal yang masih menjadi buronan. Kasusnya menjadi semakin kemana-mana. Ishaan dan Nolan juga kebingungan. Pelaku yang mereka tangkap di rumah sakit saat itu, tidak mau bicara apapun kecuali fakta bahwa dia menerima uang dari seseorang yang mengenakan masker. Jumlah uang tersebut cukup banyak. "Anggota keluarga Rainhold membentuk sebuah organisasi kriminal yang hanya bergerak untuk menghabisi Lyorna Graves. Intinya begitu kan paman?" tanya Ishaan. Akash Norville mengangguk setuju dengan pendapat Ishaan. Nolan diam sejenak. "Padahal warisan sudah dibagi rata. Tet