Selamat datang di Starfall Theodosia, tempat tinggal para penerus keluarga Rainhold yang sering dijuluki sebagai pewaris takhta. Salah satu dari mereka adalah Lyorna Graves yang suatu hari menerima ancaman pembunuhan. Ayahnya menyewa Akash Norville, seorang pengawal yang terampil untuk melindungi Lyorna Graves. Lyorna Graves tidak menyukai pengawal barunya karena sikapnya yang protektif. Ia mencoba memecatnya tetapi ancaman pembunuhan terhadapnya tidak pernah berhenti dan Akash Norville tidak mengendurkan kewaspadaannya. Lyorna Graves tahu bahwa Akash Norville adalah seorang profesional yang tidak pernah ingin terlibat secara emosional dengannya. Lyorna Graves juga sadar bahwa ia tidak boleh melibatkan perasaannya. Siapa sebenarnya yang mengirim ancaman pembunuhan kepada Lyorna Graves? Apa yang menyebabkan Akash Norville tidak pernah ingin terlibat secara emosional dengan Lyorna Graves?
Voir plusLahir di keluarga kaya yang berpengaruh pada negara, memiliki banyak saudara laki-laki yang tangguh dan jenius, putri tunggal yang sangat dijaga oleh ayahnya dan keluarganya, tidak membuat Lyorna Graves aman.
"Dimana Sereia?" Lyorna Graves turun tangga dengan anggun. Dia memiliki rambut panjang berwarna zaitun, kulitnya putih dan halus tanpa cacat. Kedua matanya berwarna coklat keemasan. Dia mengenakan celana panjang dan blazer. "Sereia tidak akan kembali nona Lyorna." Lyorna berhenti di tangga, menatap pelayan yang menjawab pertanyaannya dengan dingin. Sereia adalah pengawal Lyorna Graves yang kesetiaannya sudah tidak diragukan lagi oleh Lyorna Graves. "Kenapa? Pantas saja aku merasa ada yang aneh dengannya karena tidak terlihat sejak aku bangun tidur. Apakah dia kabur atau bagaimana? Kalau memang dia kabur, cepat cari dia sampai ketemu dan bawa dia ke hadapanku!" Lyorna melanjutkan menuruni tangga. "Itu mustahil nona Lyorna." "Mustahil?" "Karena ayah nona yang telah memecatnya." Lyorna langsung menyibak rambut panjangnya ke belakang. "Ini pasti gara-gara waktu acara amal kemarin." Lyorna Graves kerap mendatangi acara amal bersama Ishaan, saudara sepupunya. Kemarin dia tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan yang berisi ancaman pembunuhan. Saat akan pulang dia diserang oleh sekelompok orang yang memakai masker. Untungnya Ishaan berhasil menyelamatkannya tetapi dia tidak membeberkan soal pesan misterius itu. Dia tidak menganggapnya sepenting itu karena dia pikir itu ulah lelaki yang tergila-gila padanya. Lyorna menghela nafas. "Hubungi Sereia! Aku tidak bisa meneirma dia pergi begitu saja tanpa bilang kepadaku dulu meski dia dipaksa oleh ayahku, setidaknya ayah seharusnya membiarkanku bicara dulu dengannya!" Lyorna berangkat ke kantor dengan kekesalahan di hatinya. Lyorna langsung menemui Ishaan di kantor. "Hey, apa yang kamu katakan kepada ayahku soal penyerangan itu? Sudah kubilang jangan menganggapnya serius dan menyebarkannya. Kenapa kamu tidak bisa menjaga rahasia? Kamu sudah merusak kepercayaanku Ishaan." "Aku memang merahasiakannya dari yang lain tetapi ayahmu harus tahu soal ini. Kita tidak tahu siapa yang ada dibalik penyerangan itu. Kalau saja saat itu aku tidak menyelamatkanmu, mungkin kamu sudah tidak ada di dunia ini." "Aku yakin dalang dibalik penyerangan itu adalah lelaki yang suka kepadaku tetapi dia tidak tahu harus berbuat apa sehingga dia memilih jalan ini." "Kenapa kamu percaya diri sekali?" "Aku beberapa kali mengalami hal seperti itu." Ishaan terkejut. "Lyorna Graves, kamu harus sering-sering dikawal untuk keselamatanmu." "Aku tidak pernah mencolok sebagai Lyorna Graves. Dibandingkan kalian, aku tidak cukup terkenal kan?" Ishaan lelah menghadapi Lyorna Graves. Dia mengambil beberapa berkas dan mulai bekerja. Lyorna Graves juga melakukan hal yang sama. Lyorna Graves senang bekerja di kantornya. Kehidupan yang monoton menurutnya tidak buruk. Di tengah-tengah dia menikmati pekerjaannya, ponselnya berdering. Itu adalah ayahnya, Nolan, yang protektif. "Lyorna, kenapa kamu berangkat bekerja? Sudah ayah bilang untuk mengambil cuti sampai keadaan benar-benar aman." Lyorna langsung protes mengenai dipecatnya bodyguard kesayangannya. "Ayah kenapa memecat Sereia begitu saja tanpa berdiskusi dulu denganku? Dan apa itu? Keadaan benar-benar aman? Bagaimana cara memastikannya? Kita tidak pernah tahu hal seperti itu akan terjadi lagi atau tidak. Aku tidak menganggapnya serius. Aku kesal pada ayah karena sudah memecat Sereia. Aku tidak mau tahu pokoknya aku mau Sereia kembali!" "Tidak bisa!" "Ayah bisakah kamu berhenti?" "Kalau kamu menempatkan Sereia disampingmu, sama saja kamu menempatkannya dalam bahaya. Tidak hanya dirimu, Sereia juga hampir terluka. Dia tidak bisa melindungimu. Aku sudah menemukan penggantinya. Cepat pulang dalam waktu lima belas menit!" "Ayah kamu tidak bisa seenaknya!" Sambungan telepon langsung dimatikan oleh Nolan. Lyorna Graves mendesah kasar. Dia memutuskan untuk mencari Sereia sendiri. Saat dia meninggalkan kantor, dia berpas-pasan dengan Ishaan. "Pasti ayahmu menyuruhmu pulang?" Lyorna Graves tidak menjawab pertanyaan Ishaan. Ekspresi wajahnya sangat dingin. Lyorna Graves tidak suka dikawal oleh beberapa orang karena itu membuatnya risih. Dia sudah cukup dengan Sereia disampingnya. Saat usia Lyorna Graves sepuluh tahun, ibunya meninggal. Dibandingkan sepupunya yang lain, dia tidak memiliki saudara. Dia sangat akrab dengan Ishaan. Dia kerap dicap sebagai anak yang manja dan rakus terhadap warisan kakeknya. Dia memang kesayangan kakeknya tetapi sebenarnya dia tidak pernah menyukai itu. Dia yakin beberapa sepupunya membencinya. Sesampainya di rumah, Lyorna Graves yang masih marah berjalan terburu-buru ke dalam rumah untuk menemui ayahnya. Dia tidak langsung mencari Sereia karena jika dia tidak segera menemui ayahnya, ayahnya pasti akan marah besar dan melaporkannya ke kakeknya. Dia bisa dikurung selama beberapa hari. Banyak orang menganggap bahwa anak-anak di keluarga Rainhold memiliki karakter yang baik karena mereka mendapatkan pendidikan karakter dari orang tua mereka yang dari kecil mendapatkan pendidikan karakter dan guru khusus. Tetapi menurut Lyorna Graves, dirinya tidak mendapatkan pendidikan karakter itu. Dia memang memiliki seorang guru yang mengajarinya banyak hal dari kecil sampai usia dia lima belas tahun tetapi tampaknya semua itu sia-sia karena dia tidak mendalaminya. Menurutnya yang berhasil adalah Ishaan. Dia mengakui sifat bijaksana dan baiknya Ishaan. Saat sepupunya yang lain kelihatan menjaga jarak dengannya, tetapi Ishaan tidak pernah melakukan itu. Lyorna Graves membuka pintu dan langsung bertatapan dengan ayahnya yang sedang duduk di sebuah kursi mewah. Ayahnya berdiri dan menghampirinya. "Ayah mengirim Sereia ke rumah lain atau mengantarnya pulang?" "Sereia tidak akan kembali! Jangan terlibat emosional dengannya! Dia itu hanya seorang pelayanmu. Tidak lebih dan tidak kurang." "Dia sudah menemaniku dari lama. Kami seperti tumbuh bersama. Dia sudah seperti temanku sendiri. Tidak. Bahkan seperti keluarga. Apalagi aku tidak memiliki saudara seperti sepupuku yang lain tetapi kenapa ayah tega memecatnya begitu saja tanpa memberitahuku dulu?" "Kamu harus lebih melatih hatimu supaya tidak goyah akan hal-hal seperti ini Lyorna Graves! Kamu diancam dibunuh! Itu yang terpenting. Oleh karena itu ayah sudah menyiapkan seseorang yang pantas untuk menjadi pengawalmu." Nolan berbalik. Lyorna Graves menyipitkan kedua matanya. Dia tidak sadar bahwa disana sejak tadi ada orang. Orang itu menghampiri Lyorna Graves dan ayahnya dengan langkah tegas. Kesan pertama orang itu adalah dingin atau kaku. Wajah tampannya mendukung kesan tersebut. "Perkenalkan dirimu!" Orang itu mendekat ke Lyorna Graves dan berlutut di bawahnya. "Saya bernama Akash Norville. Mulai sekarang, saya akan bekerja dibawah nona Lyorna Graves untuk melindungi anda dengan sepenuh hati. Saya sudah siap untuk mempertaruhkan hidup saya untuk keselamatan nona Lyorna Graves. Saya bersumpah untuk kesetiaan kepada nona Lyorna Graves." Lyorna Graves tidak tahu harus berkata apa. "Dia cukup ahli soal bela diri, dia juga cerdas. Dia mampu untuk melindungimu. Ayah yakin soal itu." Lyorna Graves menarik nafas. "Ayah benar-benar berlebihan. Ayah pikir aku menginginkan ini?" "Lyorna Graves, apakah kamu masih belum menyadari bahaya yang menimpamu? Jika kamu masih memiliki waktu, maka gunakan sebaik mungkin untuk melakukan berbagai cara untuk melindungi dirimu sendiri! Ayah juga akan menyelidiki soal ini. Intinya jangan sampai anggota keluarga yang lain mengetahuinya!" Nolan keluar dari rumah meninggalkan Lyorna Graves yang masih diam di tempat. Kedua matanya mulai berkaca-kaca. Sampai akhirnya dia menteskan air mata.Seluruh anggota keluarga Rainhold datang ke pemakamam Rune kecuali Lyorna Graves dan Akash Norville. Nolan merasa tidak pantas menjadi kepala keluarga jadi dia menyerahkan posisinya ke Rian. Domario juga menolak karena merasa tidak pantas. "Akash Norville yang telah membunuh Rune," kata Rian. "Bersediakah kamu memenjarakan dia?" Nolan diam sejenak. "Dia telah bersumpah untuk menghabisi pelaku sebenarnya. Aku tidak bisa menyalahkannya. Jika kau ingin memenjarakan dia, silahkan saja." "Kau bisa memanggilnya! Lyorna kalau minta juga pasti dia akan datang kan?" "Sepertinya dia sudah tahu kalau Rune mati meskipun beritanya ditiadakan," kata Nolan. Keluarga Rainhold kini bekerja keras untuk menutupi kerugian-kerugian di keluarga mereka. Kavish telah pergi. Aria yang begitu sedih selalu mengurung diri. Domario kini sering datang ke mansion keluarga Rainhold. Ishaan dan Phione? Mereka memeriksa keberadaan Akash Norville dan Lyorna Graves di panti asuhan tempat Akash Norville
Kellen tiba-tiba mendapatkan kabar dari Luna bahwa rumahnya hancur karena dibom. Sementara orang tuanya masih di dalam rumah. Kellen sangat panik dan langsung bergegas kesana bersama Lyrona Graves. Namun Lyorna Graves tantrum dan marah lebih dulu karena Akash Norville. Pada akhirnya Akash Norville tidak dapat menyusul Lyorna Graves karena dia disuruh menghadap Nolan saat Lyorna Graves sampai menangis menjerit-jerit pada ayahnya melalui telepon Lupei untuk segera menyingkirkan Akash Norville. Akash Norville gelisah dan frustasi luar biasa. Ishaan baru saja tiba di rumah sakit bersama istrinya dan menyapa Akash Norville. "Tuan Ishaan, tolong pergilah ke kediaman Rune karena katanya terjadi pengeboman disana. Nona menolak saya datang dan tantrum luar biasa," kata Akash Norville. "Kenapa jadi seperti itu Lyorna? Bukankah hubungan kalian sudah menjadi lebih dekat?" tanya Ishaan. Akash Norville melihat ke arah lain. "Saya juga tidak emngerti. Saya pusing." Ishaan tidak pern
Lyorna Graves sangat terkejut saat mendapati Kellen berdiri di dekat pintu ruangan ayahnya dirawat. Kepanikan Kyorna Graves mengundang Akash Norville mendekat. "Nona, ada apa?" tanya Akash Norville. Akash Norville begitu melihat Kellen langsung mengerahkan senjata padanya. Lyorna Graves mencoba menahan Akash Norville. "Turunkan senjatamu!" titah Lyorna Graves dingin. Akash Norville tak bergeming. Dia tetap menatap tajam dan penuh kebencian pada Kellen. "Akash Norville!" bentak Lyorna Graves. "Nona, saya minta maaf," bisik Akash Norville. "Saya tidak akan menurunkan senjata sampai tahu niatnya." "Lyorna, aku ingin bicara empat mata saja denganmu. Ini sangat penting. Juga, mungkin bisa dibilang untuk mengakhiri semuanya," kata Kellen. "...Baiklah." "Mengakhiri semuanya secara berdua saja? Jelas sangat berbahaya. Aku harus ikut!" sentak Akash Norville. Lyorna Graves menghela nafas dan bertanya, "Akash Norville ikut tidak apa-apa kan Kellen?" "Terserah kamu saja!"
Melihat kedatangan Kavish dan orang tuanya, Ishaan langsung bangkit dari duduknya begitu juga dengan Phione. Kavish menatap Ishaan dengan tatapan yang sangat dingin begitu juga dengan Ishaan. Phione menatap mereka dengan tatapan cemas. Sementara kedua orang tua mereka menatap keduanya dengan tatapan waspada. Mereka khawatir Ishaan tiba-tiba menyerang Kavish. "Ishaan, berhenti menatap adikmu dengan tatapan seperti itu! Kavish akan menjelaskan semuanya padamu secara langsung!" kata Aria. "Apalagi yang ingin dijelaskan saat semuanya sudah jelas? Phione sangat syok sampai trauma melihat pria bedebah ini," ketus Ishaan. "Aku mengerti. Kalian berdua menginginkanku mati. Tentu saja, karena jika aku masih hidup, kau pasti akan terus terbayang-bayang dengan keberadaanku yang pernah melakukan kesalahan bukan?" tanya Kavish. "Kau mengerti juga," ketus Ishaan. "Seharusnya memang aku menghabisimu." "Ishaan!" bentak Aria. "Tetapi aku akan melawan. Dan aku malas melawan. Jadi a
"Apa? Dia sudah berada dipenjara?" tanya Nolan. Lupei menggelengkan kepalanya. "Sebenarnya pelakunya masih belum bisa dibuktikan kalau itu benar-benar dia." "Apa maksudmu? Jadi siapa pelakunya?" tanya Nolan. "Putrimu tidak membiarkanku memberitahumu. Kita akan kasih thau kamu kalau pelakunya sudah jelas dia. Untuk saat ini, kau harus fokus pada pemulihanmu karena kau akan menggantikan paman menjadi kepala keluarga di keluarga Rainhold," kata Lupei. "Biarkan aku bicara dengan Lyorna Graves dan Akash Norville," kata Nolan. Lupei kemudian emmanggil Lyorna Graves dan AKash Norville untuk menemui Nolan. Betapa terkejutnya dia ternyata di luar ada banuak keponakannya. "Apa yang sedang kalian lakukan disini?" tanya Lupei. "Berbaikan dengan Lyorna Graves," jawab mereka serentak. "...Begitu. Baguslah. Lyorna, Akash, kalian dipanggil oleh Nolan!" Lyorna Graves masuk ke dalam bersama Akash Norville dna menghampiri Nolan. "Lyorna, kenapa kamu menyembunyikan sesuatu yang
"Nona, anda baik-baik saja?" tanya Lorenzo, teman Akash Norville sambil menawarkan minuman pada Lyorna Graves. "Ya. Terima kasih banyak," jawab Lyorna Graves kemudian menerima minuman tersebut dan meminumnya. Tiba-tiba terdengar suara lenguhan. Lyorna Graves melirik ke arah ayahnya dan terkejut. Dia langsung menghampiri ayahnya dan menangis cukup keras. Wajahnya ditaruh di badan ayahnya dan dia menangis seperti anak kecil. "Ayah, akhirnya kamu bangun juga. Hiks. Tidak tahukah kamu betapa takutnya diriku?" keluh Lyorna Graves. Nolan mengerjapkan kedua matanya dan terkejut melihat teman-temannya Akash Norville. "Lyorna, siapa mereka?" tanya Nolan. "Ah, kami temannya Akash Norville. Kami tumbuh di panti asuhan yang sama. Kami disini karena permintaan pengawal itu untuk menjaga nona Lyorna Graves karena dia sedang pergi untuk urusan yang sangat penting," jawab Lorenzo. "Begitu." Nolan mengusap kepala Lyorna Graves dengan lembut. Lyorna Graves masih terus menangis.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Commentaires