Ariella mendapukkan alisnya sembari berkata tegas. “Orang-orang melihatmu, berhentilah bersikap manja! Aku akan memanggil Perawat!”“Nyonya, kau tidak boleh galak pada pasien!” sahut Lucas tetap gigih.Dia membalik jari-jarinya, lalu melanjutkan. “Hah … tanganku terluka karena seseorang, tapi dia malah lepas tanggung jawab.”Sindiran itu membuat Ariella mengerjap heran. Semakin dekat dengan Lucas, dia semakin dibuat tak bisa berkata-kata dengan sisi kekanakannya.“Kau benar-benar! Hah ….” Wanita itu mengembuskan napas buntu.Dia akhirnya mendekati Lucas. Sambil berdehem, dia kini meraih kancing kemeja pria itu dan melepasnya satu per satu.Dari jarak itu, Lucas bisa mengamati wajah canggung Ariella. Saat ekspresinya kaku, dia selalu ingin menggodanya.Tapi belum sampai bicara, Ariella lebih dulu berkata, “lain kali jangan terluka karena diriku. Aku tidak mau punya utang budi padamu!”“Tidak! Meski tubuhku hancur pun, aku rela terluka untukmu, istriku. Jadi bergantunglah padaku, karena
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya