Semua Bab Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri: Bab 51 - Bab 54

54 Bab

Tidak Berencana Menikahimu

"Reynald!" "Kamu sudah mengenalku, Talita. Sekali aku memutuskan sesuatu, berarti itu akan konsisten sampai kapanpu!" Reynald tidak kalah kerasnya. Pintu ruangan di ketuk, bahkan sebelum Talita ataupun Ruhut baru saja akan memberikan tanggapan. Nama Ruhut di sebut oleh seorang wanita dari balik pintu. "Masuk," ucap Ruhut lantang. Ada kesal ketika sudah terlibat lebih dalam di sebuah percakapan penting, tapi kemudian terganggu oleh panggilan. Pintu terbuka, dan salah seorang asisten pribadi Ruhut menjulurkan kepala. "Maaf, Pak. Ada tamu," ujarnya. "Akukan sudah bilang nggak mau di ganggu!" tandas Ruhut tegas. Watak aslinya memanglah keras, tapi dalam segi keprofesionalitasan, dia adalah seorang pengacara yang dapat di andalkan. "Maaf, Pak. Tamunya maksa. Bilangnya istri Pak Reynald." Ruhut sontak beralih pada Reynald. Kebingungan baru untuknya. "Istri Pak Reynald?" pertanyaan lebih tertuju pada Reynald. "Dia ... Tidak ada hubungannya dengan pertemuan ini, jadi ..." "
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-03
Baca selengkapnya

Tiba-Tiba Memeluk

Ruangan dalam kantor milik Ruhut itu kembali hening. Jawaban tak di sangka-sangka keluar dari bibir Reynald. Ekspresi balasan berbeda-beda terjadi kemudian. Talita turunkan pandangan, menelaah semua. Rangkaian kejadian beberapa hari di New York waktu itu jadi isi pikirannya, sedangkan Celine dan Ruhut sontak ternganga tak percaya. Suara detik jam untuk beberapa lamanya sirna oleh pekikan Celine. Sikap percaya dirinya berangsur pudar tertutupi tatapan sayu berisi cairan bening itu tertuju pada Reynald. "Sayang. Kamu ngomonga apa?!" Celine ungkapkan protes. "Wanita ini nggak buat kamu ngerubah pikiran, kan? Bukan karena soal saham perusahaan, kan? Percayalah, Sayang ... Aku bisa beli semua milik dia yang prosentasenya cuma kecil itu!" ucapnya berlanjut sambil menunjuk-nunjuk sinis pada Talita. "Bukan soal itu, Celine. Ada alasan yang nggak bisa aku ungkapkan semua. Aku mohon jangan paksa aku cerita detailnya, tapi pada intinya ini menyangkut konsistensi pemikiranku. Maaf." "Apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-05
Baca selengkapnya

Terpaksa Sepakat

"Reynald. Apa kamu sudah tahu?" Talita membalas dengan pertanyaan. Tubuhnya sendiri tak bereaksi, hanya berdiri diam membeku. Setelah Reynald menjauh, Talita mendongak dengan gerak mata ke kanan kiri berusaha membaca ekspresi Reynald. "Tahu apa? Banyak hal terjadi, dan jangan menuntutku seperti tahu segalanya," protes Reynald. "Soal aku." "Kamu? Apamu?" Reynald tersenyum. "Aku tidak bodoh, Talita. Walaupun banyak serangan ke kamu, tapi aku nggak sepenuhnya percaya. Dan kamu juga ... Kamu jangan coba-coba membuat drama seolah-olah kamu benar-benar melakukannya. Aku lebih mengenalmu daripada orang lain." "A aku ... Maksudku aku dan keluargaku?" "Keluargamu? Ada apa dengan keluargamu? Kalau ini aku tidak tahu. Ku kirain soal masalah kita." "Oh, begitu." Talita mundur lebih jauh ke belakang. Mendadak jadi tak ingin meneruskan. Lebih memilih menilai kejujuran Reynald tanpa harus lakukan kontak fisik dengannya. "Ya sudah lha. Lupakan saja," ucapnya kemudian, berharap memang du
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-07
Baca selengkapnya

Pewaris Satu-Satunya Tanjung,corp

Selama di perjalanan, Talita memilih menghibur diri dengan melihat lalu-lalang kendaraan dari kaca jendela mobil. Sebisa mungkin menghindari berinteraksi dengan Reynald. "Bagaimana hubunganmu dengan Mario?" Bersamaan dengan pertanyaan Reynald ini, Talita mendapati keluarga kecil mengendarai motor dan terlihat harmonis. Meskipun sudah terbilang lewat dari sore hari, tapi pemandangan sang anak sedang memakan jajanan dari balik kantong palstik putih, sontak membuat Talita tersentuh. Bukan hal muluk-muluk, tapi itu dulu salah satu impian Talita ketika akan di nikahi Reynald. Sejak rasa sakit kekecewaan itu nyata ada, seolah hanya label pesimis tanamkan kini. "Oh, apa? Mario?" Talita memang sempat tak terlalu fokus. Tanpa dia sadari, Reynald sempat memperhatikan dan sempatkan mengikuti keluarga kecil itu berlalu. "Iya. Apa kamu serius sama dia? Mencintai dia?" Talita menggigit bibir bawahnya. Usia belum mencapai 25 tahun, tapi sudah di hadapkan keadaan dan keputusan berat, ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status