“Loh kamu?”Cindya memperhatikan sosok dihadapannya saat ini, Zandi-sahabatnya-, pria itu mengangkat tangan dan tersenyum kepadanya. “Apa?” tanyanya dengan bingung saat diberikan bingkisan kado, ia tidak tahu apa yang ada di balik kado tersebut.“Buat Echa,” ucap Zandi, tersenyum kepada Cindya yang meng-oh-kan lalu mengangguk-anggukkan kepala mengerti.“Kebetulan Echa sedang bangun, baru aku ganti popoknya,” ucap Cindya dengan bersemangat, menepi supaya Zandi bisa lewat, dan sahabatnya itu mengindahkannya. “By the way, kamu tidak kerja?” tanya Cindya setelah menutup pintu.Zandi menoleh, menatap Cindya yang yang berdiri di sisi kirinya, “Kan aku pengusaha, jam kerjanya aku sendiri yang mengatur. Aku punya karyawan, kalau kamu lupa,” ucapnya diakhiri dengan tertawa.Cindya mengerti bagaimana sifat Zandi, jadi sudah biasa dan tidak menganggapnya terlalu serius. Setelahnya tidak ada lagi yang bicara, hingga akhirnya mereka tiba di halaman belakang.“Bunda … ada Zandi,” ucap Cindya, memb
Última actualización : 2025-07-28 Leer más