“Maaf ya, baby. Kemaren istriku tidak bisa ditinggal, sepertinnya saat ini juga aku tidak bisa lama-lama, ada meeting dan aku harus hadir,” ujar Dharmatio dengan suara pelan, memainkan rambut wanita yang sedang bersamanya saat ini.“Mas baru dateng loh, aku masih kangen,” ucap wanita itu dengan nada bicaranya yang manja, mendongak untuk bertemu tatap dengan kedua mata Dharmatio yang sedang menatapnya. “Memangnya tidak bisa diundur jadwalnya?” lanjutnya, kedua matanya seolah berbicara ‘please’.Sayangnya, Dharmatio bukan pria yang menyalurkan seluruhnya untuk wanita. Ia bisa tegas, dan tahu mana yang harus diprioritaskan. Bujuk rayu, tatapan yang seperti anak kucing itu tidak akan membuatnya mengindahkan atau meng-iya-kan.Pria itu menggelengkan kepala, “Maaf ya, Harena. Tidak bisa. Meeting ini penting, dan sudah dijadwalkan dari seminggu yang lalu. Jadi tidak bisa diundur seenaknya, lagipula Mommy ikut andil.”Harena berdecak kesal setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Dharmatio, i
Terakhir Diperbarui : 2025-07-21 Baca selengkapnya