Teddy menatap Arsen, wajahnya terkejut, jantungnya berdebar kencang karena Arsen sepertinya mengingat siapa dirinya. Dia bisa merasakan tatapan tajam Arsen yang seperti berusaha mengingat siapa dirinya. Namun, Teddy cepat-cepat menepis kecurigaan itu. “Sepertinya ini pertemuan pertama kita,” ucap Teddy sambil memalingkan wajah. Ia tak berani menatap Arsen lebih lama, khawatir sorot mata tajam Arsen menembus kedoknya. Arsen mengerutkan kening. “Oh, begitu?” nada suaranya terdengar datar, tapi jelas menyimpan rasa penasaran. Teddy buru-buru mengalihkan pembicaraan. Ia menoleh pada Ella. “Kalau begitu, masalahnya sudah selesai, kan? Tidak ada salah paham lagi. Hanya ingin mengajak beli es krim saja kenapa jadi ribut.” Ella menyambung dengan nada sinis, “Ya, benar. Rasanya terlalu berlebihan sampai menuduhku menculik.” “Stella, ayo. Aku antar kamu pulang,” ucap Teddy, melangkah ke arah mobil mewahnya. Ella sempat ragu. Dia sebenarnya tidak benar-benar mengenal siapa Teddy. Namun, ra
Huling Na-update : 2025-08-29 Magbasa pa