Cahaya dari gelang Rakasura berdenyut tak menentu. Ruang di sekitarnya tak lagi terasa seperti hutan atau lembah, melainkan rongga raksasa yang terbuat dari kabut pekat. Dinding-dinding kabut bergerak seolah bernafas, kadang mendekat, kadang menjauh, membuat batas antara dirinya dan kegelapan seolah hilang. Di tengah ruang itu, sosok bayangan berdiri tegak, menyerupai dirinya sendiri, hanya saja wajahnya lebih dingin, mata menyala seperti bara yang padam.Rakasura mengatur napas, jemari tangannya mengepal lalu mengendur. Ia tahu bahwa pertempuran kali ini bukan tentang pedang atau jurus, melainkan tentang dirinya sendiri. Namun ketika bayangan itu melangkah maju, lantai kabut di bawah kaki bergetar, dan gema suaranya terdengar berat, seperti datang dari kedalaman bumi.“Berapa lama kau akan terus menipu dirimu sendiri?” suara bayangan itu terdengar menyerupai dirinya, tapi lebih dalam, lebih pahit. “Kau menyebut dirimu pelindung, padahal kau gagal men
Last Updated : 2025-09-14 Read more