Angin yang turun dari celah langit cermin membawa aroma logam dan bunga liar yang entah dari mana. Rakasura mendongak, memandang tirai emas yang tadi terbuka di atas mereka. Ayu masih berlutut di lingkaran batu, bahunya naik turun pelan. Tirta menancapkan tongkatnya lebih dalam ke tanah, seolah mencoba mengikat mereka bertiga agar tidak hanyut oleh arus tak terlihat yang mengalir lewat celah itu.Cahaya dari gelang Rakasura meredup menjadi denyut teratur. Panasnya masih terasa, namun kini lebih seperti getaran di bawah kulit. Ia mengusap bahu Ayu, menyadari betapa dinginnya tubuh perempuan itu setelah mengeluarkan seluruh suaranya. “Istirahat sebentar,” katanya, meski matanya tetap awas pada celah langit di atas.Tirai emas itu beriak seperti air. Di baliknya tampak kilatan kilap, fragmen nada yang belum selesai. Suara samar menyusup turun, bukan nyanyian penuh, melainkan potongan melodi yang menggantung. Tirta mengangkat wajah, mendengarkan dengan kening b
Last Updated : 2025-10-10 Read more