"Tolong bawa aku menemui pasien. Aku harus menyelesaikan pengobatan secepatnya karena aku masih punya urusan yang harus ditangani," kata Tiara dengan nada datar.Jasper memasang ekspresi muram, tetapi dia tidak berani menunjukkan emosi sedikit pun. Dia hanya berkata dengan suara pelan, "Bu Tiara, silakan ikuti aku."Tiara buru-buru memperkenalkan, "Ini wakil kepala rumah sakit kami, Nathan Anggoro.""Pak Nathan," sapa Jasper dengan cepat.Dia diam-diam bergumam dalam hati, 'Sialan! Bocah ini punya begitu banyak identitas!'Nathan tersenyum dan berkata, "Tiara, pergilah obati pasien. Ada yang ingin kutanyakan pada Tuan Jasper.""Ok. Kalau begitu, tunggu aku," ucap Tiara.Mengikuti orang-orang dari Perguruan Bela Diri Jenawi, mereka pun berjalan ke aula dalam.Nathan melirik sekilas para murid perguruan bela diri, Hasan, dan yang lainnya, kemudian berkata dengan acuh tak acuh, "Yang nggak berkepentingan, keluarlah!"Para murid tidak berani memperlihatkan emosi sedikit pun. Semuanya berge
Baca selengkapnya