Jackson baru pulang ke rumah ke esokan harinya. Ia mandi, berpakaian dengan rapi, lalu ikut bergabung di meja makan. Lelaki itu lebih banyak diam, tidak seperti biasanya yang selalu protes dengan semua hal. Ketika Grace menoleh menatapnya, ia memperbaiki kerah kemejanya. Tampak ia sangat gugup ketika ia menutupi bekas merah di lehernya. Grace menghela napas dengan kasar. Ia mengerti sekarang. Tampaknya tadi malam jackson menghabiskan waktu bersama Claire dengan penuh cinta. Ia bahkan meninggalkan banyak bekas cintanya di leher Jackson. Grace tidak ambil pusing, itu bukan masalah baginya. “Lain kali jika kau mengulanginya, aku tidak akan membukakan pintu untukmu. Kau memiliki istri di sini, tapi kau malah melampiaskan nafsumu pada wanita lain.” Margaret berkomentar seraya menikmati sarapannya. Ia tampak menahan kesal, bahkan ia tidak ingin menatap Jackson sama sekali. “I-ini tidak seperti yang kau bayangkan, Nenek. Aku dan Claire—” “Cukup, jangan sebut nama wanita itu di depank
Terakhir Diperbarui : 2025-07-03 Baca selengkapnya