Meski menikahi Jackson karena perjodohan, Grace berusaha setia menjalani pernikahannya. Namun siapa sangka, pria itu lebih mempercayai tuduhan Claire yang mengatakannya selingkuh dan hamil anak Shane. Lantas, bagaimana nasib Grace dan bayinya? Akankah Jackson menyesa; karena tak mempercayai Grace?
Lihat lebih banyakSore ini tidak sama dengan sore sebelumnya. Ketika Grace keluar dari kantor, sudah ada Jackson yang menunggu di parkiran. Lelaki itu melambaikan tangan, seolah ingin memberitahu Grace bahwa ia berada di sana. Grace menatap dengan bingung. Keningnya berkerut memerhatikan sekitar untuk memastikan bahwa Jackson memang melambaikan tangan untuknya. “Kau harus hati-hati, sikapnya sangat mencurigakan hari ini.” Shane berpesan sebelum lelaki itu beranjak pergi. Bahkan Shane saja bisa tahu bahwa memang ada yang aneh dari Jackson hari ini. Ia yang biasanya tidak pernah peduuli pada Grace, kini tampak memberikan perhatian kecil. Ia yang biasanya bersikap begitu kejam dan dingin, kini nampak mulai sedikit hangat.Grace tidak tahu apa yang terjadi ketika ia meninggalkan rumah Margaret tadi malam. Namun, melihat perubahan sikap Jackson sekarang, ia yakin bahwa Margaret telah mengatakan sesuatu yang membuat Jackson bisa berubah seperti itu. Ia tidak tahu apakah Jackson melakukan itu dengan tulu
“Kehamilanmu sangat lemah. Kau baru saja hampir keguguran, sekarang kau malah terjatuh dari ranjang. Jika hal yang seperti ini kembali terjadi, aku tidak yakin kandunganmu bisa diselamatkan. Tolong lebih hati-hati lain kali.” Dokter itu berucap dengan tegas, sebab ini bukan kali pertama Grace mendatanginya. Grace menghela napas dengan kasar, ia merasa sangat lega karena kandungannya baik-baik saja. Hal yang paling ia takutkan sekarang hanyalah kehilangan calon bayinya. Meskipun Jackson tidak ingin mengakui anak itu, ia tetap menyayanginya. Setelah menebus obat di apotek, Grace mencari hotel untuk menginap malam ini. Ia tidak ingin kembali ke rumah Margaret, sebab ia telah pamit pulang pada wanita paruh baya itu. Ia juga tidak ingin kembali ke rumah Jackson sekarang, sebab Claire hanya akan mengajaknya bertengkar. Malam ini ia hanya ingin tidur dengan tenang. Saat pagi tiba, Grace langsung menuju ke tempat bekerja. Di sana ia bertemu dengan Shane, lelaki itu menanyakan banyak hal
“Kau tidur di bawah.” Grace berucap dengan nada dingin seraya melempar bantal dan juga selimut ke arah Jackson. Ia tidak peduli dengan kondisi lelaki itu, sebab hatinya sudah mati rasa. Dulu ia akan memperlakukan Jackson dengan sangat baik. Jika Jackson menolak untuk tidur satu ranjang dengannya, ia yang akan mengalah dengan tidur di sofa. Namun, kali ini berbeda, ia tidak ingin mengalah sedikitpun. Apalagi Margaret sudah tahu kebiasaan mereka, jadi ia menyiapkan kamar tanpa sofa di dalamnya. Margaret pikir Jackson dan Grace akan sedikit melunak dengan tidur bersama. Nyatanya, tidak sama sekali. Jackson menatap Grace dengan sorot yang begitu tajam, keningnya berkerut menatap wanita itu. Ia bertanya-tanya dalam dada, mengapa grace tampak jauh berbeda. Ia sedikit tidak nyaman dengan perubahan sikap Grace kali ini. “Apa kau tidak punya hati nurani sama sekali dengan meminta orang sakit untuk tidur di lantai?” Jackson tidak terima sama sekali. “Hati nuraniku sudah mati untukmu.” G
“Biar saya bantu, Tuan.” Seorang pria yang merupakan supir pribadi Margaret berlari menghampiri. Ia membantu Jackson untuk melangkah menuju sofa di ruang depan dan merebahkannya di sana. Grace dan margaret mengekor di belakang dan duduk di sisi sofa yang lain. Tidak lama berselang, Dokter Erick akhirnya datang membawa peralatan medisnya. Lelaki itu melakukan pemeriksaan dengan membuka kancing kemeja Jackson. Grace menelan ludah ketika ia melihat dengan jelas otot-otot perut milik Jackson yang terbentuk dengan sempurna. Ia tidak pernah melihat perut seksi itu sejelas ini. Sebab, mereka tinggal di kamar yang berbeda. Ketika Jackson menidurinya beberapa bulan yang lalu, kondisi lampu kamar juga tidak sedang dalam menyala. Jadi, ini pertama kalinya ia melihat otot perut suaminya. Melihat otot-otot itu, pikiran Grace mulai bergerilya ke mana-mana. Ia mulai membayangkan seperti apa rasanya andai ia bisa menyentuh perut itu. Sebagai wanita dewasa yang haus akan belaian, ia gairahnya se
“Aku senang akhirnya kalian bisa datang ke mari. Sudah lama aku menunggu kalian.” Margaret berucap dengan senyuman. Ia menghirup bunga pemberian Jackson berulang kali. Wanita tua itu merasa sangat damai setiap kali ia menghirup aroma mawar merah. Grace memang orang yang paling pengertian terhadapnya. Ia tahu Grace yang membeli bunga itu meskipun Jackson yang memberikannya kepadanya. Sebab, Jackson tidak pernah datang dengan membawa hadiah setiap kali lelaki itu mengunjunginya. “Menginaplah di sini malam ini.” Margaret menatap Jackson dan Grace secara bergantian. Ia memiliki rencana tersendiri. Ia ingin membuat hubungan jackson dan Grace menjadi semakin dekat dan membaik. “Aku tidak bisa, Nenek. Aku harus bekerja besok pagi, masih banyak file yang harus kubereskan malam ini.” Jackson langsung menolak tanpa sungkan. Ia tidak ingin direpotkan dengan bersandiwara semalam penuh. Apalagi jika ia harus menginap di sana, sudah pasti ia dan Grace akan tidur di atas ranjang yang sama. Ia
“Kamu makan yang banyak, biar cepat sehat.” Jackson berucap dengan penuh kelembutan. Ia menaruh potongan ayam ke dalam piring Claire. Lelaki tampan itu tampak sangat perhatian dan begitu manis.Selama ini Grace berpikir bahwa Jackson memang memiliki kepribadian yang dingin dan tidak romantis. Namun, setelah melihat apa yang ada di depan matanya, ia jadi sadar bahwa bukan kepribadian Jackson yang salah, tapi perasaan lelaki itu terhadapnya. Jackson tidak pernah mencintainya, jadi lelaki itu tidak pernah bersikap baik terhadapnya. Grace menghela napas dengan kasar. Ia sudah tidak peduli dengan hubungan kedua orang itu. Ia telah mati rasa untuk Jackson. Satu-satunya alasannya untuk tetap bertahan di rumah itu karena permintaan Margaret.“Maaf, Claire. Kehadiranku di sini pasti mengganggumu. Aku juga tidak bermaksud untuk merebut perhatian Jack darimu, tapi aku sedang sakit dan butuh diperhatikan.” Claire berucap dengan nada yang begitu lemah. Ia terdengar begitu bersalah. Ekspresi di
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen