Share

62

Author: Rich Ghali
last update Huling Na-update: 2025-07-03 19:18:14

“Apa kau ada acara malam ini?” Adam bertanya setelah kelas design mereka selesai.

Grace berpikir sejenak, ia menggigit bibirnya untuk mengingat.

“Kurasa tidak ada. Ada apa?”

“Aku ingin mengajakmu makan malam jika kau tidak keberatan.”

Grace terdiam sejenak. Ia tidak bisa menolak ajakan Adam, tapi ia juga tidak bisa langsung mengiyakan. Ia tidak sebebas sebelumnya, sebab kini ada Margaret di rumah mereka.

“Jika kau tidak bisa, tidak masalah. Aku tidak akan memaksa.” Adam langsung berucap setelah ia melihat keraguan di wajah Grace.

“Dia bisa. Benar kan, Grace?” Shane datang dan menimbrung pembicaraan. Ia meremas bahu Grace dengan penuh kelembutan.

Shane bisa melihat bahwa Adam memiliki perasaan untuk Grace. Ia akan lebih rela jika Grace berada di tangan Adam dibanding ia harus terus tersiksa dalam dekapan Jackson. Adam jelas jauh lebih baik dibanding Jackson.

“Tapi—” Grace tetap saja masih ragu.

“Tidak apa-apa, lupakan saja jika kau tidak bisa. Rencananya malam ini aku in
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Penyesalan Suami Miliarder    86

    Margaret langsung menyambut di ruang depan ketika Jackson pulang dari bar. Kali ini ia tidak mabuk meskipun ia minum cukup banyak. Tampaknya ia sudah mulai terbiasa dengan alkohol karena akhir-akhir ini ia mulai sering minum. Aroma tubuhnya menguar bau alkohol yang cukup kuat. “Aku mau bicara.” Margaret berucap dengan nada yang begitu dingin. Semenjak Grace pergi dan tidak kembali lagi, sikap Margaret mulai berubah. Ia mulai sering murung, lebih banyak diam, dan jadi sangat dingin terhadap Jackson. Apalagi akhir-akhir ini Claire sering menginap di sana. Hal itu membuat Margaret sudah tidak tahan lagi. Jackson hanya mengangguk kecil. Ia mengikuti langkah neneknya menuju sofa, mereka duduk dengan posisi berhadap-hadapan. Di atas meja tergelatak beberapa berkas. “Aku sudah mengalihkan semua hartaku menjadi milikmu. Besok aku akan pulang, aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi. Jika kau ingin menikah dengan Claire, kau tidak perlu mengundangku. Setelah Grace melahirkan nanti, kau

  • Penyesalan Suami Miliarder    85

    Hari ini tepat sembilan bulan kehamilan Grace. Semenjak ia pindah ke rumah Shane, hidupnya benar-benar aman dan damai. Pengawal yang Shane sewa benar-benar melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Tidak pernah satu kali pun Grace bertemu dengan Jackson ke mana pun Grace pergi. Shane merangkul Grace menuju ruang pemeriksaan. Mereka ingin tahu kapan Grace akan melahirkan. Wajah cantik itu tampak semakin berseri. Dokter juga merasa senang melihat perkembangan Grace dan janinnya hingga sejauh ini. Dulu ia selalu tampak pucat dan kesakitan. Sering kali ia dirawat di rumah sakit. Namun, berkat usaha yang Shane lakukan, Grace menjalani hidupnya jauh lebih baik. “Silakan baring di sini.” Dokter memberikan instruksi.Grace naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya dengan lembut di sana. Shane berdiri di samping ranjang, ia selalu ada menemani Grace melakukan pemeriksaan. Shane benar-benar menepati janjinya. Jika Grace berpisah dengan Jackson, maka ia akan menjadi ayah bagi bayi Grac

  • Penyesalan Suami Miliarder    84

    “Ini vitaminnya.” Lindsay memberikan beberapa butir pil kepada Grace setelah ia selesai makan siang. Semenjak tahu apa yang terjadi minggu lalu, Lindsay dan Robin memutuskan untuk pindah dan tinggal di rumah Shane demi bisa menjaga Grace. Mereka sudah berulang kali kecolongan hingga Grace mengalami masa-masa yang sulit. Kali ini mereka tidak akan pernah membiarkan itu kembali terjadi. “Terima kasih, Mama.” Grace tersenyum berucap. Ia menenggak pil-pil itu dengan susah payah. “Habis ini kamu harus langsung istirahat.” Lindsay mengingatkan. Grace hanya mengangguk dengan senyuman. “Grace! Aku tahu kau di dalam! Cepat keluar dan temui aku!” Terdengar keributan dari depan sana. Grace menoleh ke arah sumber suara. Ia mengerutkan keningnya, bingung dengan apa yang sedang terjadi di depan sana. Lindsay tampak menahan kesal ketika mendengar teriakan Jackson. Ia tidak menyangka bahwa Jackson akan terus mengganggu kehidupan putrinya. Grace sudah memilih untuk menyerah, harusnya Jacks

  • Penyesalan Suami Miliarder    83

    Setelah satu minggu dirawat di rumah sakit, Margaret akhirnya bisa pulang. Kondisinya sudah jauh membaik dari yang sebelumnya. Hal pertama yang ingin ia temui setibanya di rumah adalah Grace. Ia merasa ada yang janggal, sebab Grace tidak datang menjenguknya selama seminggu ini. Hanya satu kali Grace menemuinya ketika ia terbangun dari koma.“Di mana Grace?” Margaret menatap Jackson dengan sorot penuh tanya. Ia benar-benar merindukan cucu menantunya itu. Jackson tidak bisa menjawab. Sebab, ia tidak bisa menghubungi Grace sejak Shane membawanya pergi dari rumah. Barang-barang Grace bahkan masih tertinggal di kamarnya, termasuk ponsel miliknya. Tidak mungkin benda sepenting itu ditinggal begitu saja.“Kau menyulitkannya lagi?” Margaret menatap dengan sorot penuh menyelidik. Sikap Jackson jelas sekali menunjukkan bahwa ia telah melakukan kesalahan. “Mama, sudahlah. Untuk apa kau menanyakan wanita jalang itu? Lihatlah, dia bahkan tidak peduli denganmu. Jika dia peduli padamu, harusny

  • Penyesalan Suami Miliarder    82

    Belum sempat Shane menyadari apa yang terjadi, Jackson sudah memukul wajahnya berulang kali. Lelaki itu memukulnya dengan sekuat tenaga tanpa ampun sama sekali. Napasnya terdengar memburu. Matanya menyalang tajam, wajahnya memerah karena amarah yang memuncak. “Shane!” Grace bangkit dari ranjang ketika ia melihat Shane dihajar dengan sangat brutal. Darah tampak memenuhi wajahnya karena hidung yang patah, juga sudut bibir yang pecah. Pelipis atasnya tampak tergores kecil, wajahnya biru lebam karena luka pukulan. “Jack, hentikan! Apa yang kau lakukan?!” Grace berusaha menghentikan. Meskipun kepalanya sangat pusing, ia menahan itu demi bisa menyelamatkan Shane. “Lepas!” Jackson mendorong Grace dengan sangat kuat, hingga wanita itu terjatuh ke ranjang. Untungnya perutnya tidak membentur benda apa pun, sehingga tidak berefek pada kandungannya. “Arght.” Grace meringis kesakitan. Ia mengelus perutnya karena merasa sangat kram. Perutnya selalu saja kram ketika ia merasa sangat panik at

  • Penyesalan Suami Miliarder    81

    Terdengar langkah kaki mendekati kamar. Jackson menatap ibunya dengan sorot yang begitu tegas. “Bersikaplah baik padanya atau diam.” Lelaki berparas tampan itu berucap dengan penuh penekanan. Seakan ia baru saja memberikan ancaman. Helena hanya bisa diam dengan perasaan kesal. Pintu terbuka dengan kumunculan Grace di baliknya. Wanita itu datang dengan membawa bunga melati putih, ia melangkah masuk, lalu mengganti bunga yang ada di nakas samping brankar. Wajahnya tampak agak pucat. Ia terlihat tidak terlalu bersemangat. Jackson mengulurkan tangannya, hendak menyentuh wajah Grace, tapi Grace langsung menepis dan menunjukkan sikap yang begitu dingin. Jackson hanya bisa mendesah pelan, berusaha untuk menetralisir perasaan. “Nenek.” Grace memanggil dengan lembut. Ia meraih tangan Margaret, lalu mengecupnya dengan penuh kelembutan. Matanya berkaca-kaca. Jackson bisa menilai seberapa besar cinta yang Grace miliki untuk wanita tua itu. “Ayo bangun.” Grace berucap dengan lemah. T

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status