Pintu samping kantor Chris terbuka, asisten buru-buru mengantar Candies pergi, seolah-olah takut ketahuan oleh Milla. Mereka bahkan sengaja mendekat ke sisi ruang tamu, menggunakan dua asisten lain untuk menutupi Candies.'Hmph.' Milla hanya bisa tertawa sinis dalam hati. Rapat? Yang bahkan diikuti Candies juga?Milla kembali melirik ponsel dan melihat menu yang dia pesan. Semuanya adalah makanan favorit Chris. Bibir Milla pun melengkung membentuk senyuman dingin.Matanya berkilat. Dia segera mengambil ponsel dan menghubungi nomor restoran yang tadi. "Halo, apa pesanan tadi sudah mulai dimasak?""Halo, Bu. Pesanan sudah siap dan sebentar lagi dikirim. Mungkin sekitar 10 hingga 15 menit lagi sampai," jawab pelayan dengan sopan."Kalau begitu, tolong bawakan juga beberapa paket bumbu tambahan," ucap Milla dengan nada datar."Baik, mau rasa apa, Bu?""Aku suka pedas, pedas gila," jawab Milla dengan tegas."Oh, baik. Aku akan tambahkan lebih banyak minyak cabai," jawab pelayan itu, terdeng
Read more