Share

Bab 301 Penjaga Gunung

Author: Syakia
"Aku sudah makan dari tadi!" Milla tertawa, tahu Graham sedang mengkhawatirkannya. "Di perjalanan pulang tadi, aku sudah memikirkan ide ini. Aku ingin membuat sebuah parfum dengan memakai beberapa bahan aroma terdingin."

"Aku sudah merancang sebagian besar komposisinya. Untuk aroma pertama ada amber dan blackcurrant, aroma inti memakai clary sage dan cranesbill. Untuk aroma terakhir, awalnya aku mau pakai cedarwood dan fir."

"Tapi, rasanya aroma cedarwood terlalu berat. Aku ingin hasil akhirnya memunculkan kesan berani menghadapi kesulitan. Bisa bantu aku pikirkan aroma penggantinya, Guru?"

"Hehe." Terdengar tawa dingin dari Graham di telepon. "Kamu mau menjebakku ya? Bahan aroma dingin itu langka. Aku sudah tua, otak juga nggak secepat dulu lagi. Aku nggak tahu!"

"Jangan bicara begitu dong, Guru. Tua dari mananya?" Milla langsung berpikir cepat, mencoba memancing. "Tahu nggak? Saat kami pergi ke gunung minta bantuan penjaga, aku ketemu seorang nenek tua."

"Tanpa alat profesional, beli
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 306 Es dan Api

    Waktu mandi terasa berjalan sangat cepat, tetapi juga sangat lambat, seolah-olah tak menentu.Kepala Milla terasa panas. Dia berulang kali mengingat percakapan mereka tadi. Ternyata pepatah memang benar, alkohol membuat orang menjadi berani ....Entah berapa lama, akhirnya Milla mengenakan jubah mandi, merapikan rambut basahnya, dan melangkah keluar dari kamar mandi.Dia melihat Chris sedang duduk santai di sofa, mengenakan jubah tidur bermotif gelap dengan bagian dada sedikit terbuka. Pria itu terlihat culas dan santai sambil menunggunya.Melihat Milla berdiri terpaku, Chris bangkit dan menghampirinya. Dengan lembut, dia membantu menyingkap rambut basah Milla ke belakang telinga, memperlihatkan garis samping wajahnya yang lembut dan memesona.Jakunnya bergerak naik turun. Dia tak kuasa mendekatkan diri ke telinga mungil Milla. Napas hangatnya mengalir di atas kepala dan di sekitar telinga Milla, membuat aliran listrik berkecepatan tinggi mengalir dari dalam dada Milla dan tubuhnya pun

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 305 Kelinci Kecil dan Landak

    Dari luar jendela mobil terdengar deru keras mesin. Kenrick dan Milla sama-sama menoleh ke luar, bertanya-tanya siapa yang telah mereka singgung?Sopir segera memutar setir dengan waspada, menginjak gas sedalam mungkin, mencari celah untuk membelokkan mobil ke jalan lain. Mobil mereka melesat secepat kilat.Akan tetapi, mobil di belakang yang sempat tertinggal, tidak mau kalah. Dengan cepat, mobil itu mengejar lagi, bahkan menunjukkan tanda-tanda ingin menyalip.Milla menggenggam erat pegangan di atas kepalanya, menajamkan mata, dan akhirnya melihat dengan jelas. Itu mobil Chris!Dia buru-buru berkata kepada sopir, "Berhenti saja, aku kenal mobil itu."Sopir menghela napas lega dan memperlambat laju mobil. Mobil di belakang segera memanfaatkan kesempatan untuk menyalip dan memotong jalur di depan mereka.Pintu mobil terbuka dengan cepat. Chris keluar dan langsung berjalan ke arah mobil mereka. Agar tidak menimbulkan kecurigaan di depan Kenrick dan sopir, Milla pun segera turun dan berj

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 304 Bekerja Sama

    Saat mendorong pintu ruang privat, angin dingin menerpa, membuat pikiran Milla semakin jernih. Dia tiba-tiba menyadari sesuatu.Khavin tidak mungkin mengundang dirinya dan Kenrick hanya untuk menjadi "nyamuk" dalam acara ini tanpa alasan. Mungkin, dia sudah menyadari ada sesuatu yang tidak biasa antara dirinya dan Chris, jadi sengaja mengatur ini untuk menguji mereka?Perayaan 100 tahun Keluarga Yunanda, arena balap Gunung Caman .... Setiap kali di tempat yang menjadi perhatian Khavin, selalu ada Chris yang diam-diam melindungi Milla. Jika dipikir-pikir, kemungkinan besar Khavin punya tujuan seperti itu.Jika Khavin benar-benar menemukan adanya hubungan istimewa antara dirinya dan Chris, dia mungkin akan menyusun rencana lain. Jika Khavin bersikeras ingin menikahkan putrinya dengan Chris, bisa saja dia mulai diam-diam mengincar Milla.Begitu Milla memahami ini, hatinya langsung terasa lebih lega. Dia bersandar sebentar di luar pintu untuk menenangkan diri, lalu berbalik untuk kembali k

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 303 Terima Kasih, Pak Chris

    "Pak Chris?" Kenrick yang pertama kali bersuara dengan nada terkejut.Chris masuk ke ruangan, langkahnya sempat terhenti saat melihat Milla di dalam. Akan tetapi, pandangannya segera melewati wajahnya. Dia mengangguk singkat ke arah Kenrick dan kembali mengangkat pandangan. "Pak Khavin, maaf aku kelamaan.""Pak Chris ini orang sibuk. Kamu bersedia menyempatkan waktu ke acara ini saja sudah merupakan penghormatan besar bagi kami!" Khavin berdiri sambil mengulurkan tangan. Chris maju dan menjabatnya.Dua sosok dengan perbedaan tinggi badan yang mencolok itu tampak lucu saat berjabat tangan, tetapi sebenarnya aura mereka sama-sama kuat."Lihat!" Setelah Chris duduk, Khavin menoleh ke Milla dan Kenrick sambil berkata, "Aku bilang kalian semua saling kenal, 'kan? Belum lama ini, kalian bahkan sama-sama berjuang di arena balap!""Benar." Kenrick mengangguk."Omong-omong soal balap, aku baru saja mengucapkan terima kasih pada Bu Milla dan Pak Kenrick. Aku juga ingin berterima kasih langsung p

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 302 Kencan Buta

    "Sekarang?" Milla bertanya, merasa agak terkejut."Tentu saja, kalau kamu sedang senggang. Mobil kami sudah menunggu di bawah gedung Grup Jauhari. Selain kamu, kami juga mengundang Pak Kenrick."Milla mengiakan. Dia berkemas sebentar, lalu keluar dan langsung bertemu Kenrick yang baru saja keluar dari ruangan. Keduanya pun naik ke mobil asisten Khavin.Saat pintu dibuka, di dalam ruang privat mewah itu sudah duduk Khavin bersama seorang gadis muda yang tampak centil.Gadis itu mengenakan perhiasan berkilauan dengan emas yang mencolok, tampak sedikit tidak seimbang dengan usianya yang kira-kira baru 20-an tahun.Milla dan Kenrick saling bertukar pandang, sama-sama heran. Ini putri Khavin atau simpanannya?"Silakan duduk, Bu Milla, Pak Kenrick." Khavin berdiri dengan ramah.Milla dan Kenrick membalas dengan sopan, mempersilakan Khavin duduk duluan."Jangan sungkan, hari ini cuma makan santai." Khavin tersenyum dan duduk kembali, diikuti Milla dan Kenrick.Tak ingin basa-basi berlebihan,

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 301 Penjaga Gunung

    "Aku sudah makan dari tadi!" Milla tertawa, tahu Graham sedang mengkhawatirkannya. "Di perjalanan pulang tadi, aku sudah memikirkan ide ini. Aku ingin membuat sebuah parfum dengan memakai beberapa bahan aroma terdingin.""Aku sudah merancang sebagian besar komposisinya. Untuk aroma pertama ada amber dan blackcurrant, aroma inti memakai clary sage dan cranesbill. Untuk aroma terakhir, awalnya aku mau pakai cedarwood dan fir.""Tapi, rasanya aroma cedarwood terlalu berat. Aku ingin hasil akhirnya memunculkan kesan berani menghadapi kesulitan. Bisa bantu aku pikirkan aroma penggantinya, Guru?""Hehe." Terdengar tawa dingin dari Graham di telepon. "Kamu mau menjebakku ya? Bahan aroma dingin itu langka. Aku sudah tua, otak juga nggak secepat dulu lagi. Aku nggak tahu!""Jangan bicara begitu dong, Guru. Tua dari mananya?" Milla langsung berpikir cepat, mencoba memancing. "Tahu nggak? Saat kami pergi ke gunung minta bantuan penjaga, aku ketemu seorang nenek tua.""Tanpa alat profesional, beli

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 300 Kupu-Kupu Sibelia

    "Tenang saja. Setelah aku rapikan, semua foto ini akan kuunggah ke internet." Silas berjanji."Memang seharusnya diunggah." Milla melirik sekilas ke arah Paden yang menyusutkan lehernya tanpa berani bicara.Dia meneruskan, "Kami bukan ingin menyerang siapa pun, tapi cuaca ekstrem yang hanya terjadi sekali dalam 30 tahun ini seharusnya membangunkan kesadaran kita yang sudah terlalu lengah. Ke depan, masalah keselamatan dalam lomba ekstrem seperti ini harus mendapat perhatian serius."Saat itu, sebagian besar pembalap yang mengalami luka ringan sudah keluar. Mereka bersiap naik mobil untuk dibawa ke rumah sakit yang lebih besar untuk pemulihan. Sementara itu, pembalap yang terluka parah juga mulai dipindahkan untuk menerima perawatan medis profesional.Melihat kondisi mengenaskan para pembalap, media pun gempar.Melihat tak ada peluang lagi untuk memfitnah Grup Jauhari, ditambah takut wartawan akan segera mengerubunginya, Levis buru-buru membawa orang-orangnya kabur di tengah kekacauan.

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 299 Aku Punya Bukti

    Semua orang menoleh dan ternyata yang datang adalah Milla.Dia mengenakan jaket, tubuhnya penuh lumpur, wajahnya yang polos menonjolkan ujung rambutnya yang terkena kotoran.Milla berdiri tegak, lalu menatap Paden dan berkata, "Pak Paden, semua alasanmu barusan hanyalah omong kosong belaka. Apa hati nuranimu nggak merasa bersalah?"Wartawan segera mengerubunginya untuk menginterogasi, "Bu Milla, apa benar Grup Jauhari yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini? Kenapa kalian masuk ke gunung dengan mobil? Hanya karena ingin merasakan jalur ekstrem secara langsung?""Dia asal bicara tanpa bukti dan kalian percaya begitu saja?" Milla balik bertanya dengan tenang."Kalau begitu, menurutmu siapa yang bertanggung jawab?" Wartawan mendorong kamera ke arahnya sambil mendesak."Yang bertanggung jawab tentu saja pihak penyelenggara! Mereka meniru kesulitan lomba luar negeri secara membabi buta, tapi nggak mampu memenuhi standar sistem darurat penyelamatan profesional.""Selain itu, pola pikir as

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 298 Orang yang Bertanggung Jawab

    Setelah berbicara, Chris mengalihkan pandangan dari kamera dan menatap ke arah gerbang markas besar. Dia langsung melihat Milla yang sedang mengganti handuk untuk mengeringkan rambutnya.Dia mendorong kerumunan dan berjalan ke arah Milla, lalu membungkuk sedikit dan bertanya, "Semua yang keluar dari mulut para wartawan itu nggak ada yang benar. Apa rencanamu? Perlu aku yang turun tangan?"Milla mendongak, bertemu dengan tatapan serius Chris. Dia menyahut, "Aku sudah punya rencana."Seperti yang diduga, Chris hanya bisa pasrah."Nanti kami akan menemani para pembalap yang luka ringan ke rumah sakit. Kalau kamu ada urusan lain, pergilah," kata Milla sambil melirik sekeliling.Dengan begitu banyak wartawan dan kamera di tempat kejadian, dia tidak ingin ada media yang mengetahui hubungan mereka.Chris mengangguk setuju. Dia sudah terbiasa dengan sifat Milla yang begitu tegas, seolah-olah habis manis sepah dibuang.....Setelah kecelakaan itu, berbagai media dari Kota Huari mulai mendapat k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status