Dante menatap sekeliling sebentar, lalu menoleh pada Belle. “Tempat ini… kecil, tapi hangat,”Belle mengangguk. “Setidaknya ada tempat yang nyaman untuk kita tinggali. Semua ini berkat kau,”“Aku sudah menawarkan rumah yang lebih besar, tapi ayahmu menolak,”Belle tersenyum. “Kau pikir, aku menurunkan sifat dari siapa lagi?”Dante mengangkat tangan, menyentuh pipi Belle dengan lembut. “Kau juga sama-sama keras kepala,”Jarak mereka menyempit. Belle menengadah, membiarkan bibirnya menyentuh bibir Dante. Ciuman itu lembut pada awalnya, seolah mereka berusaha tidak membangunkan seluruh rumah. Tapi perlahan, ciuman itu berubah jadi lebih dalam, lebih panas.Dante mendorong Belle perlahan ke arah ranjang kecil di sudut kamar. Ranjang itu mungkin hanya cukup untuk satu orang, tapi tidak ada yang keberatan. Mereka jatuh bersamaan di atas kasur dengan tawa tertahan, lalu Dante kembali mencium Belle. Lehernya, bahunya, hingga Belle menggigit bibir menahan suara.“Jangan terlalu keras…” bisik B
Last Updated : 2025-05-06 Read more