All Chapters of Reinkarnasi Dewa Terkuat: Chapter 551 - Chapter 560

“Bunuh mereka semua!!”Teriakan pemimpin veteran berambut merah menggema, dan sepuluh murid veteran langsung melesat maju, Qi mereka memancar liar, membuat udara bergetar. Tanah di bawah pijakan mereka retak, dedaunan beterbangan, dan gelombang tekanan menyeruak ke segala arah.Yan Ruo menggigit bibir, tubuhnya refleks melangkah maju, namun Fan Lingshan menahan lengannya.“Tenang. Perhatikan baik-baik…” bisik Fan Lingshan, suaranya penuh keyakinan.Qin Yun hanya tersenyum tipis. Dia memutar pedang berkaratnya sekali, lalu… mencampakkannya ke tanah.“Ini saatnya untuk menguji teknik pertarungan gila,” ucapnya tenang, “aku tak perlu pedang.”Tatapan murid-murid veteran itu langsung memerah karena marah, seolah Qin Yun baru saja menghina harga diri mereka. Aura Qi mereka meningkat, dan dalam sekejap, sepuluh orang itu menyerang dari segala arah.“Bocsh, MATI KAU!!”Tiga murid veteran pertama meluncur bersamaan, pedang mereka membentuk jaring cahaya Qi. Teknik mereka adalah "Heavenly Net

Pria berbadan tinggi itu benar-benar tidak menyangka bahwa Qin Yun akan memiliki kesadaran pertempuran yang begitu tinggi. Orang harus tahu, meskipun dia dan Ruan Feng adalah yang paling terlemah di antara murid veteran yang tinggal di kelas bawah selama beberapa tahun, tapi ketika mereka bertarung bersama, bahkan murid inti akan kesulitan. Tapi Qin Yun, yang hanya murid baru sebenarnya tidak kalah. Ini membuat pria berbadan tinggi dan Ruan Feng menilai Qin Yun lebih serius lagi. Lagi pula, mereka adalah murid veteran, dan akan sangat memalukan jika mereka di kalahkan oleh murid baru. Pada saat ini, Qin Yun tiba-tiba menghilang. Dalam sepersekian detik, dia sudah berada di belakang Ruan Feng. Tangannya memukul sendi bahu lawan. BRAKKKK!! Ruan Feng memekik, tombaknya hampir terlepas, namun dia cepat memutar tubuh dan menebaskan ujung tombak ke arah Qin Yun. Qin Yun menunduk, menangkis bagian bawah gagang tombak, dan memanfaatkan putaran tubuh lawan untuk melemparkannya ke arah

Yan Ruo masih terengah, wajahnya pucat namun matanya penuh emosi. Perlahan ia menoleh ke arah Mu Qinyue, Fan Lingshan, Qin Yan, dan Chen Han Sheng.Suara Yan Ruo serak, tetapi tulus:“Terima kasih… kalian semua. Kalau bukan karena kalian, aku tidak tahu apa yang akan terjadi.”Dia berhenti sejenak, lalu mengangkat tatapannya pada Qin Yun. Ada campuran kagum, gentar, dan syukur di matanya.“Terutama kau… Qin Yun. Aku berhutang banyak padamu.”Qin Yun hanya mengangguk ringan, ekspresinya tetap datar. “Tidak perlu berlebihan. Kita semua berada di dalam tim yang sama. Saling membantu itu wajar.”Fan Lingshan menahan senyum tipis, sedangkan Mu Qinyue menatap Qin Yun dengan sorot mata penuh kagum, seolah berusaha membaca lapisan-lapisan misteri yang menyelubungi dirinya. Chen Han Sheng dan Qin Yan hanya saling pandang, mereka sama-sama tahu bahwa tanpa Qin Yun, kelompok mereka sudah lama hancur.Tak lama kemudian, beberapa murid yang sebelumnya adalah anggota kelompok Yan Ruo — orang-orang

Tetua Han menepukkan tangannya sekali, memberi isyarat agar sorakan di alun-alun mereda. Setelah suasana kembali tenang, ia menatap Qin Yun dan keenam murid yang baru saja diangkat ke Kelas Emas.“Qin Yun, Yan Ruo, dan kalian semua,” ucap Tetua Han dengan wibawa. “Mulai saat ini, kalian tidak lagi berdiri di tingkatan yang sama dengan murid biasa. Sebagai anggota Kelas Emas, kalian berhak atas kediaman khusus, ruang kultivasi, serta akses ke berbagai fasilitas akademi. Ikutlah denganku.”Mata ratusan murid langsung mengikuti langkah mereka saat rombongan dipimpin oleh Tetua Han keluar dari alun-alun. Bisikan, kagum, iri, bahkan dengki bercampur menjadi satu. Namun tidak seorang pun berani bersuara lantang, sebab semua orang tahu: mereka kini adalah murid Kelas Emas.---Kediaman Murid Kelas EmasPerjalanan tak lama membawa mereka ke sebuah kompleks megah yang terletak di bagian dalam Akademi Tianwei. Dinding-dindingnya terbuat dari batu giok putih, memancarkan cahaya lembut. Udara di

Wucheng berada di wilayah tengah dari lima kekaisaran di barat laut, letaknya sangat jauh dari Kekaisaran Tang. Jika menggunakan kereta biasa, perjalanan ke sana akan memakan waktu sangat lama—bahkan bisa berbulan-bulan. Sekalipun Qin Yun menunggangi Feilin Xuetong, ia tetap membutuhkan waktu paling sedikit sepuluh hari hingga setengah bulan. Padahal, pada saat itu ujian ulang Kompetisi Lima Negara sudah dimulai, dan ia pasti akan terlambat. Karena itu, Qin Yun memutuskan untuk menunggangi Binatang Darah Terbang. Makhluk ini berbeda dari tunggangan biasa. Dengan kecepatan terbangnya, ia mampu menempuh jarak ribuan mil hanya dalam sehari. Yang lebih penting lagi, Binatang Darah Terbang bisa melintasi pegunungan dan sungai tanpa harus mencari jalan memutar, sehingga waktu perjalanan dapat dipersingkat secara drastis.Namun sesuatu terjadi di tengah jalan, Binatang darah terbang yang di tunggangi Qin Yun tiba-tiba memuntahkan darah dan jatuh. Meskipun Qin Yun baik-baik saja, tapi kon