All Chapters of Reinkarnasi Dewa Terkuat: Chapter 561 - Chapter 570

Namun Qin Yun hanya mengangguk tanpa ragu.“Nona, Manajer Hu, kalian dengar sendiri? Anak ini masih remaja, tapi bilang ingin menghadapi Elang Bulu Besi. Jelas-jelas omong kosong!”Auranya menjadi semakin membunuh, seolah siap menyerang Qin Yun kapan saja.Bahkan Manajer Hu pun mengerutkan kening, menatap Qin Yun penuh selidik. Suasana di sekitar jadi tegang.Tiba-tiba, wanita bangsawan itu mengangkat tangannya. “Cukup.”Beberapa prajuritnya terdiam.“Pegunungan Sunset bukan milik keluarga Liu. Kita tidak berhak menghalangi siapa pun. Biarkan dia pergi.” Ucapannya dingin, namun penuh wibawa.Para prajurit itu masih terlihat cemas, tapi mereka menahan diri.Qin Yun hanya mengangguk singkat, lalu melangkah melewati mereka.“Nona…” Manajer Hu sempat bersuara pelan.Wanita itu menjawab tegas, “Kita tidak bisa menghentikannya. Lagi pula, aku tidak melihat tanda-tanda dia berniat jahat. Awasi saja pe

Meskipun mereka bukan pelatih hewan, orang-orang dari keluarga besar di Kota Wenyun tetap memiliki sedikit pengetahuan tentang cara menjinakkan binatang buas darah.Secara umum, ada dua metode utama yang digunakan pelatih binatang.Metode pertama adalah melatih anak singa—menangkap anak dari binatang buas darah, lalu membesarkan serta menjinakkannya sejak kecil. Dengan cara ini, seiring waktu sifat buasnya akan berkurang. Binatang itu akan terbiasa, bergantung, dan akhirnya setia pada pelatihnya.Metode kedua adalah dengan memanfaatkan emosi tertentu dari binatang buas tersebut, seperti rasa takut, rasa syukur, atau bahkan ketertarikan pada sesuatu. Namun, syaratnya adalah binatang buas itu harus lebih dulu ditangkap. Baru setelah itu berbagai cara bisa dilakukan. Bagaimanapun, binatang darah juga makhluk hidup yang memiliki tujuh emosi dan enam keinginan. Jika ia takut padamu, berterima kasih padamu, atau menginginkan sesuatu darimu, maka ia bisa tunduk d

Setelah menata pikirannya, Qin Yun hanya bisa menemukan solusi itu untuk sementara.Saat ia merenung, Elang Bulu Besi telah melintasi Sungai Canglang dan tiba di atas Pegunungan Xuanzhong.Pegunungan itu terbentang ribuan kilometer, penuh batuan hitam pekat seolah mengandung logam berat. Dari kejauhan, jajaran gunung itu tampak kelam dan menekan—mungkin itulah asal nama Xuanzhong.Gunung-gunung menjulang tinggi, menjatuhkan bayangan besar seperti bongkahan batu raksasa yang tertanam di daratan luas.Setengah hari kemudian, Qin Yun akhirnya mencapai sisi lain Pegunungan Xuanzhong. Di sana, berdiri sebuah kota kuno di dataran, seolah sudah menyatu dengan waktu.“Apakah itu Wucheng?” gumamnya.Konon, Wucheng memiliki sejarah ratusan tahun, bahkan lebih tua daripada banyak kota besar di barat laut. Dari kejauhan, nuansa kunonya begitu jelas.Dilihat dari ukurannya, Wucheng sebanding dengan ibu kota Kota Awan, bahkan mungkin

“Tidak!”“Jangan!”Kerumunan meraung marah, wajah mereka penuh kepedihan, namun tak ada yang bisa menghentikan makhluk itu.Kalau terjadi apa-apa pada nona muda, bagaimana mereka bisa menjelaskan ke Kepala Keluarga?“Pergi! Selamatkan diri kalian!” teriak gadis berbaju merah dengan suara putus asa.Tiba-tiba—Sreeett!Kilatan pedang energi melesat, memotong lidah salamander bermata tiga di udara.Tubuh gadis itu terlepas, jatuh ke tanah. Ia terhuyung, wajahnya pucat, kakinya gemetar setelah lolos dari maut.“Apakah Nona baik-baik saja?”Paman Zhang, pemuda berbaju biru, dan para penjaga lain segera berlari mendekat. Meski tubuh mereka penuh luka, mereka tetap melindunginya.“A-aku baik-baik saja…” suara gadis itu bergetar. Ketenangan sebelumnya hanyalah sikap pasrah pada kematian. Kini setelah selamat, rasa takut baru benar-benar menyeruak.“Siapa yang menyerang barusan?”Semua orang menoleh ke arah datangnya cahaya pedang. Saat melihat sosok itu, mereka membeku kaget.Seorang pemuda

“Tuan Muda Qin, saya benar-benar tidak tahu bagaimana membalas budi Anda yang sudah menyelamatkan hidup kami. Saya lihat Anda belum menemukan tempat tinggal. Bagaimana kalau tinggal di rumah keluarga Xu dulu? Setelah itu, kami juga bisa menyampaikan rasa terima kasih kami.” Xu Yan berbicara penuh harap.“Benar, Tuan Muda Qin. Karena ini pertama kalinya Anda ke Wucheng, biarlah kami menjadi pemandu Anda. Keluarga Xu sudah lama hidup di sini, setidaknya kami cukup mengenal keadaan kota ini.” Zhang Han menambahkan dengan hangat.Dalam hati, Zhang Han menilai Qin Yun. Usianya masih muda, namun kekuatannya begitu luar biasa. Ia pasti seorang jenius dari kekuatan besar di barat laut. Berteman dengan orang seperti itu jelas bukan keputusan yang salah. Terlebih lagi, Qin Yun pernah menyelamatkan mereka, jadi mereka memang berutang budi.“Baiklah.” Qin Yun mengangguk. Sebenarnya, ia memang sudah memikirkan hal itu sejak awal. Memiliki keluarga Xu sebagai penunjuk jalan tentu lebih baik daripad