All Chapters of Reinkarnasi Dewa Terkuat: Chapter 601 - Chapter 610

Dengan kata lain, seorang pendekar di tingkat Xiantian akhir yang tidak memiliki peluang untuk menembus ke tingkat Xuan keempat akan memiliki peluang 20% untuk berhasil setelah mengonsumsi Pil Chongxuan. Sementara itu, seorang pendekar yang awalnya memiliki peluang 80% untuk menembus tingkat Xuan akan melonjak menjadi 100% setelah mengonsumsi Pil Chongxuan.Bisa dibayangkan, betapa besar godaan pil ini bagi para pendekar Xiantian akhir — bagaikan candu.Hal yang sama berlaku untuk Pil Kondensasi Kekuatan. Pil ini memberi kemungkinan bagi para pendekar Xiantian akhir untuk memadatkan Qi sejati menjadi kekuatan sejati.Bagi seorang pendekar, syarat terpenting untuk menembus dari tingkat Xiantian menuju tingkat Xuan adalah transformasi Qi sejati dalam tubuh menjadi kekuatan sejati. Proses ini sangat rumit dan sulit, dan banyak orang gagal karena terjebak di tahap ini.Namun, jika seseorang di tingkat Xiantian akhir berhasil mengondensasi semburan kekuatan sejati, maka kekuatan tempur mer

Akan lebih baik jika Zhu Xun tidak mengatakan itu. Begitu kata-kata itu terucap, seolah bom meledak di tengah kerumunan.“Wucheng bukan wilayah keluarga Zhu. Kau tidak bisa seenaknya bertindak di sini!”“Kalau berani, coba saja. Kami banyak. Apa kau pikir bisa menangkap semuanya?”“Jika kau berani menyerang, kami akan melawan sampai mati!”“Bodoh! Orang mati sekalipun matanya tetap terbuka di langit, jadi siapa yang takut padamu?”Di lima kekaisaran besar di barat laut, jika ada tempat yang dihuni paling banyak buronan, Wucheng pasti urutan kedua—dan tidak ada yang berani mengklaim pertama.Ucapan arogan Zhu Xun hanya menambah bara di hati semua orang. Mereka maju selangkah demi selangkah.“Berani kalian!”Melihat keadaan genting, lima prajurit puncak tingkat akhir Xiantian dari keluarga Zhu berdiri. Aura mereka yang mengerikan langsung menekan kerumunan. Qi mereka berputar menjadi badai besar yang membuat banyak orang tertekan napasnya.Namun, tepat ketika suasana semakin panas, terd

“Ini beberapa pil obat. Minumlah, lalu berlatihlah dengan baik.”Setelah selesai mengumpulkan bahan, Qin Yun mengeluarkan beberapa botol giok dan menyerahkannya kepada Xu Xiong.“Ini…” Xu Xiong membuka botol giok itu dengan wajah penuh kebingungan, lalu terkejut.Di dalam botol giok tersebut terdapat Pil Poxuan dan Pil Ningxin yang hari ini sempat dijual di Paviliun Pil. Xu Xiong tahu betul nilai pil-pil itu. Harganya bisa mencapai langit.Dengan panik ia mengangkat tangannya: “Tuan Muda Yun, ini… ini terlalu berharga, aku tidak bisa menerimanya.”“Kalau aku memintamu menerimanya, maka terimalah. Kekuatanmu saat ini terlalu lemah, kau harus memperkuat dirimu secepat mungkin. Ambil juga beberapa ramuan dari Paviliun Liu dan kirimkan pada Tim Ekspedisi Badai.”Qin Yun sangat paham bahwa dirinya akan segera meninggalkan Wucheng. Ia sudah menimbulkan terlalu banyak masalah. Jika Xu Xiong dan yang lainnya tetap lemah setelah ia pergi, mereka kemungkinan besar akan dilenyapkan. Tentu saja,

Wu Liangyu terkejut, namun tatapannya justru semakin dingin. Cahaya hitam menyelimuti tubuhnya, dan jemarinya menari cepat membentuk segel aneh. Dari udara tipis, sebuah tenda gelap raksasa muncul, melingkupi Qin Yun. Tentakel-tentakel hitam yang semula terentang kini menyusut, membelit rapat, mencoba meremukkan Qin Yun di dalamnya.“Kegelapan Menjerat!”Tentakel hitam itu meliuk-liuk seperti ular raksasa. Kekuatan sejati yang kelam menekan udara di sekitarnya, membentuk sangkar rapat tanpa celah. Qin Yun terperangkap di dalamnya.“Hmph, hancur!”Tubuh Qin Yun bergetar. Ia menggenggam pedang dengan kedua tangannya, cahaya pedang menyalak ke langit, membelah sangkar gelap yang menutup rapat. Dalam sekejap, celah terbuka, dan Qin Yun menerobos keluar, langsung muncul di hadapan Wu Liangyu.—SHIIIING!—Cahaya pedang menyilaukan, melesat ganas ke arah lawannya.“Cepat sekali!”Wu Liangyu buru-buru membentuk penghalang energi. Udara hitam berputar di depannya, membentuk lapisan perisai pel

“Tuan Muda Yun, apa yang terjadi?”Pertarungan itu terdengar panjang, namun sebenarnya hanya berlangsung sekejap. Saat Xu Xiong dan yang lain bergegas masuk, mereka hanya mendapati Qin Yun berdiri tenang di ruang terbuka dengan jubah birunya, seakan tidak pernah terjadi apa-apa.“Bukan apa-apa. Seseorang nekat menyusup ke ruanganku malam-malam. Aku sudah membunuhnya,” ucap Qin Yun dengan nada datar.Baru saat itu mereka melihat tubuh Wu Liangyu tergeletak, kepalanya terpisah dan menggelinding di sudut ruangan.Mata Wu Liangyu masih terbuka lebar, penuh keterkejutan dan kemarahan, seolah tak percaya ia benar-benar mati di sini.“Wu… Wu Liangyu?” Xu Xiong dan yang lain terperanjat, wajah mereka membeku.Wu Liangyu adalah salah satu ahli puncak tingkat awal Xuan, namanya cukup terkenal di Kota Wucheng. Kehebatannya bahkan sering disandingkan dengan Blood Eagle Mad Knife. Namun kini ia mati dengan begitu mudah di tangan Tuan Muda Qin Yun.Semua orang merasa kepala mereka berputar, sulit m