"Putri Mahkota, ini jalan menuju Paviliun Pir," ujar Mina, sudah membuka payung di tangannya.Lamunan Anggi buyar. Dia baru sadar salju kembali turun. Katanya, "Ya, aku mau menemui Tuan Aska."Udara hari ini sangat dingin. Meskipun ada pemanas, Aska pasti tetap sangat kedinginan.Setibanya di sayap timur paviliun, Anggi melihat Aska sedang membaca buku, sementara Pati tengah mengaduk arang di pemanas."Salam, Putri Mahkota," ujar Pati sambil membungkuk hormat.Anggi mengibaskan tangannya, lalu berkata pada Mina, "Bukannya ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan pada Pati?"Mina sempat merasa bingung, tetapi segera mengerti sesaat kemudian. Ambar telah meninggal dunia, suasana hati Putri Mahkota pasti sangat buruk. Lantaran Putra Mahkota tidak berada di kediaman, dia mungkin ingin mencurahkan rasa sesak di hatinya pada Aska."Kak Pati, apa kamu punya waktu?" tanya Mina. Tanpa peduli apakah Pati senggang atau tidak, dia langsung menariknya pergi.Setelah pintu ditutup, Aska meletakkan bukun
Baca selengkapnya