Anggi mengangguk. "Mm. Kalau bukan karena kejadian ini, aku tetap akan mengurus kantor medis wanita, 'kan?""Benar."Hanya saja, saat itu Luis tidak merasa Najwa berbahaya. Namun, sekarang dia tidak bisa tenang lagi."Kalau begitu, kalau aku nggak pergi, Najwa mungkin juga nggak akan menunjukkan celah apa pun," kata Anggi.Luis mengangguk. Memang sejauh ini Najwa masih cukup terkendali. Hanya saja, orang di sisinya, Tora, pernah pergi ke keluarga Yasa dan membakar rumah itu.Tiba-tiba, Anggi menghela napas. Luis segera menangkap perubahan itu. "Kenapa?""Dulu aku pernah bilang padamu, waktu aku di Biro Falak, aku bermimpi." Dia menatap Luis, tubuh mungilnya bersandar di pelukan pria itu. Perawakannya yang jauh lebih kecil membuatnya terlihat seperti seorang gadis manja yang sedang merengek."Aku ingat." Wajah Luis agak menegang, seakan-akan tanpa emosi. Namun, bagaimana mungkin dia lupa?Hari itu, Anggi berada di Biro Falak bersama Aska selama satu hari satu malam. Hari itu juga, Anggi
Leer más