"Kalian semua keluar dulu." Anggi berkata dengan singkat, lalu segera mengejar Luis masuk ke ruang obat.Torus merasa jantungnya akan copot. Namun, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menunggu di luar bersama Puspa dan Titiek. Dalam hati, dia terus berdoa, semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk.Begitu Anggi masuk ke ruang obat, dia langsung menutup pintu. Sambil berjalan, dia juga menyalakan lilin, membuat ruangan itu menjadi jauh lebih terang.Luis mencari ke segala arah, tetapi tidak menemukan apa pun. Begitu menoleh, dia melihat perempuan cantik itu. Alis indahnya sedikit berkerut, "Kurang ajar, siapa yang mengizinkanmu mengikutiku masuk?"Anggi tak tahan dan tertawa kecil. Saat itu juga, Luis merasa aneh. Perempuan ini sama sekali tidak takut padanya dan tatapannya begitu akrab.Anggi berdeham, lalu sengaja mengubah suaranya dan berkata kepada Luis, "Hamba sudah lama mengagumi nama besar Kaisar. Apakah Kaisar berkenan mengabulkan satu permintaan kecil hamba?"Luis men
Read more