Aska merasa lega melihat Anggi bisa sebahagia ini. "Kalau nanti pergi, jangan lupa beri tahu aku ya."Selesai berkata begitu, dia berdeham pelan, lalu memberi salam hormat pada Anggi. "Kalau begitu, aku kembali ke Biro Falak dulu."Barulah Anggi tersadar, mereka sudah sampai di jalan yang harus berpisah. "Baiklah, Kak Aska. Hati-hati di jalan."Dia berdiri di tempat, menatap Aska dan Pati yang berjalan menjauh. Sementara itu, Puspa hanya menemani tuannya dalam diam.Begitu kembali ke Istana Abadi, Anggi pertama-tama menanyakan keberadaan Zahra dan Arya.Pelayan melapor, "Putri dan Tuan Arya sedang berada di Istana Emas. Sepertinya mereka sedang memberi Bubu makan.""Baik. Kalau ada tamu datang, jangan diterima. Tapi kalau Putri yang datang, hibur saja, suruh dia main di tempat lain.""Baik, Permaisuri."Begitu melangkah ke aula utama, Anggi menoleh pada Puspa. "Siapkan air mandi."Puspa buru-buru mengangguk, tetapi dalam otaknya sudah berputar berbagai pikiran. Siang bolong begini, Per
Read more