Seruan sang Maharaja Mahendra lantang menggema. Mengingatkan rakyat dan seluruh pasukkannya, agar tak terlalu larut dalam kegembiraan. Ya, adalah ironis jika bergembira berlebihan, sementara banyak pula prajurit Tlatah Kalpataru yang gugur, dalam mempertahankan kejayaan Kalpataru. Termasuk ayahanda sang Maharaja sendiri, Begawan Ekapaksi..! Perang..! Satu kata yang tak menimbulkan manfaat sedikitpun, bagi yang menang ataupun kalah..! Akhirnya semua pihak langsung kerja bhakti, bergotong royong membersihkan, dan mengurus mayat-mayat yang berserakkan. Tentu saja mereka memilah, mana koban pasukkan musuh, dan mana korban dari pasukkan Tlatah Kalpataru. Bahkan tawanan perang musuh pun disuruh ikut serta, mengumpulkan korban-korban dari pihak mereka sendiri. Tak ada kesewenang-wenangan dari pihak Tlatah Kalpataru. terhadap para tawanan perang yang hanya berpangkat prajurit itu. Ya, karena hakekatnya para prajurit hanyalah korban. Mereka sama sekali tak memiliki pilihan lain, selai
Last Updated : 2025-07-21 Read more