Malam kian larut, setelah Zahra menghadapi Zahwa yang sedang tantrum, kini akhirnya ia bisa merebahkan dirinya. Untungnya ada Resti yang sedikit banyak bisa membantu. Malam ini Resti juga menginap di rumah lumajang karena besok weekend."Terimakasih ya Res, kamu sudah banyak berjasa dalam hidupku." ucapnya pada mulanya yang tengah berbaring sembari memainkan ponsel. Ia pun meletakkan ponselnya."Apa sih Za, kita ini sahabat, sudah semestinya kita saling bantu, kan. Bahkan aku dah anggap kamu seperti adik. Eh kok adik sih, kakak lah, kan tuaan kamu sekarang,""Lah, mana ada... Tuaan kamu, Res. Kan kita selisih 4 bulan duluan kamu.""Enggak, nyatanya kamu aja dah punya dua anak, aku satu aja belum.""Hahahahaha. Kamu mah, mangkanya... Buruan, tuh ada Zean yang selalu Redy buatmu.""Ngaco. Nih ya Za, aku tuh ga bakal tenang kalau nikah sekarang, lihat kondisimu masih kayak gini. Ntar aja, kita bahagia bareng.""Duuuh... Tisu mana tisu, aku jadi terhura," ucap Zahra sembari mengelapkan te
Last Updated : 2025-09-10 Read more