"Al, aku antar Serena ke mansion Alexander. Rivaya sakit."Awalnya Al ingin protes, tapi setelah nama Riva disebut, suami Serena urung melakukannya. Sebaliknya, dia mengulum senyum. Sepertinya, taktiknya berhasil.Riva perlahan masuk dalam kehidupan Beita, dan ini bagus. Entah kenapa setelah bertemu Riva, Al merasa gadis tomboy itu akan bisa menakhlukkan Beita. Si kutub berjalan, si irit bicara. Si paling perjaka. Beuh semua julukan diborong oleh pria bermanik coklat tersebut.Al kembali dengan meetingnya, sementara Beita melaju kencang di jalanan. Dia biarkan saja Serena berpegangan pada pinggangnya. Di antara keduanya masih ada jarak, jadi aman.Pikiran Beita masih penuh tanya. Bagaimana bisa Riva sakit. Padahal semalam gadis itu baik-baik saja saat dia antar pulang.Riva bahkan masih sanggup memanjat jendela kamarnya. Itu adalah cara Riva keluar saat malam, biar orang tua dan kakaknya tidak mengetahui kelakuan bandelnya."Ripaya! Kamu kok bisa sakit sih?" Serena menghambur masuk m
Last Updated : 2025-05-21 Read more