"Baru sampai?"Suara Ara terdengar menyapa wanita yang tadi menabrak Serena."Iya, aku ada urusan. Bagaimana kabarmu?""Tidak terlalu baik."Perempuan yang baru duduk itu menarik sudut bibirnya. Enam tahun dia meninggalkan negeri ini. Atau lebih tepatnya dia dipaksa pergi. Tapi hari di kembali. Kembali untuk mendapatkan haknya."Tere, aku harap kamu bisa bahagia kali ini," ucap Ara."Tentu saja. Aku akan memiliki apa yang seharusnya jadi milikku," tegas Tere sambil menyesap kopi yang baru dihidangkan seorang pramusaji.Ara menundukkan kepala, diam-diam menipiskan bibir. Dua perempuan itu tidak tahu kalau kepala mereka sudah punya rencana masing-masing. "Kau panggil aku pulang sebab kau sudah kehabisan cara untuk mendapatkanya. Ara, Ara, aku tidak seperti kamu. Aku punya kartu AS yang bisa membuat Alterio tidak akan bisa menolakku." "Pria itu sampai kapanpun akan tetap jadi milikku. Tidak peduli meski dia sudah menikah," batin Tere begitu yakin.Sementara di depannya, Ara tersenyum s
Last Updated : 2025-06-25 Read more