Laksa memandang istrinya dengan khawatir, dia percaya Luna bukan wanita yang midah patah, hanya karena gertakan seseorang, dia memang manja dan polos tapi sifat keras kepalanya membuatnya pantang menyerah. Tak ada riak takut dan minder di wajah Luna, yang ada hanya tekad kuat untuk bertahan, diam-diam senyum Laksa langsung terbit, dia ingin tahu apa yang akan dilakukan istrinya itu. Dengan senyum sinis, Raya menyambut uluran tangan Luna dan menjabatnya sebentar. "Itu hanya kecelakaan yang tidak disengaja, dan aku yakin Laksa juga paham akan hal itu." Raya memandang Laksa dengan sorot mata dalam, tapi Laksa malah memandang Luna, dan ikut tersenyum saat sang istri juga tersenyum. "Tentu saja, aku biasanya menyebut itu takdir, dan seingatku aku juga sudah berterima kasih padamu, karena berkat kamu aku sekali sudah memiliki keluarga kecil tempat aku pulang," kata Laksa kalem.Raya memandang mantan kekasihnya itu dengan terperan
Last Updated : 2025-05-05 Read more