“Bisa temani mama minum teh sebentar di taman belakang, Nak?” tanya sang mama saat melihat Luna yang baru saja datang dari rumah sakit dalam kondisi lelah fisik dan juga hatinya, tapi dia tak mungkin menolak permintaan mama mertuanya yang sudah begitu baik padanya, apalagi sekarang hari masih belum terlalu siang, tidak enak rasanya dia yang statusnya menantu di rumah ini tidak bisa mengabulkan pemintaan kecil itu. “Sebentar, Ma, Luna ganti baju dulu,” kata Luna.“Mama tunggu di sana.” Luna hanya mengangguk dan berjalan pelan menuju kamarnya. Luna sedikit meringis saat ingat setelah mereka pergi meninggalkan Raya, Laksa sama sekali tak bicara apapun padanya, wajahnya tetap saja dingin, bahkan saat Luna sudah duduk di mobil yang dikendarai oleh sopir keluarga, laki-laki itu hanya bilang, akan pergi bekerja, itu saja sudah dengan wajah datar. Tak ada kecupan di kening yang biasa Laksa lakukan tiap pagi, bahkan Luna juga tak sempat untuk mencium t
Terakhir Diperbarui : 2025-05-10 Baca selengkapnya