Wanita Yang Kau Pilih

Wanita Yang Kau Pilih

last updateLast Updated : 2025-06-01
By:  Ajeng padmiUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.2
6 ratings. 6 reviews
275Chapters
27.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aluna Safitri, merasa sangat beruntung dalam hidupnya, meski tidak lagi memiliki ibu dia memiliki ayah yang sangat menyayanginya dan juga teman-teman untuk berbagi tawa. Hidupnya makin indah saat sang ayah menjodohkannya dengan Laksamana Sanjaya, kakak tingkatnya sekaligus CEO tempatnya bekerja yang diam-diam dia kagumi. Tapi siapa sangka Laksa dengan tegas menolak perjodohan itu, Luna kecewa tentu saja, tapi dia berusaha baik-baik saja. Ternyata badai belum berakhir. Laksa yang baru saja menolaknya, secara tak sadar telah merenggut kehormatannya, celakanya lagi semua orang menuduh Luna menjebak Laksa. Sejak itu Luna harus menghadapi kebencian semua orang dan kekecewaan sang ayah. Mampukah Luna bertahan? Ataukah dia harus menghilang?

View More

Chapter 1

1. Awal Bencana

Luna mengeratkan rangkulannya di lengan sang ayah. Dia perlu pegangan agar tidak terjatuh karena gugup, dadanya berdebar sangat kencang, sampai dia takut sewaktu-waktu akan jatuh ke tanah.

Pesta malam ini begitu meriah, lampu-lampu yang tertata apik menambah semarak suasana.

Ini bukan kali pertama Luna menemani sang ayah ke sebuah pesta, tapi ini pertama kalinya Luna akan bertemu lagi dengan Laksamana Sanjaya.

Laki-laki yang sangat dikaguminya dan selalu menghiasi setiap mimpi-mimpi indahnya.

Luna ingat sekali saat sang ayah memberikan selembar foto padanya.

Dia menatap foto itu dengan tak percaya.

Luna mencubit lengannya sekedar meyakinkan diri, bahwa ini semua nyata. Rasanya dia ingin tertawa bahagia saat dirasakannya sakit di lengannya.

Ini memang nyata dan matanya masih cukup normal untuk mengenali foto laki-laki tampan yang menjadi bunga-bunga tidurnya, yang membuatnya seolah terbang ke awan meski hanya melihat kelebat bayangnya.

“Bagaimana, Nak, apa kamu mau? Ayah tidak akan memaksa jika ka–“

"Luna mau, Yah.”  Sang ayah melotot mendengar Luna memotong ucapannya.

Luna dididik dengan baik oleh sang ayah, dan memotong pembicaraan orang yang lebih tua, terlebih ayahnya sangat bertentangan dengan didikan itu.

Luna hanya nyengir mendapati ayahnya melotot padanya. Luna terlalu senang, jadi dia tak sadar telah berbuat tak sopan. Tapi ayahnya tersayang pasti akan memaafkannya jika Luna meminta maaf.

“Maaf, Yah,” kata Luna sambil menundukkan kepalanya dalam penuh penyesalan.

“Kamu itu,” Sang ayah hanya bisa menggelengkan kepala tak habis pikir.

Dan benar saja sang ayah tak marah.

"Tanganmu Dingin, kamu baik-baik saja, Nak?" pertanyaan sang ayah berhasil mengembalikan Luna pada saat sekarang.

Ah, dia melamun ternyata sampai tak sadar kalau mereka sudah memasuki ruang pesta.

Nyonya Widia Sanjaya, yang Luna tahu ibu dari Laksa, sedang berulang tahun hari ini dan tentu saja Luna dan ayahnya juga diundang.

"Luna hanya gugup, Yah," jawabnya terus terang yang membuat sang ayah tertawa.

"Tenang saja ada ayah di sini, tidak ada yang perlu kamu takutkan."

"Luna tahu ayahkan pahlawan bertopeng untuk Luna."

"Padahal ayah lebih suka superman."

"Idih Luna enggak suka superman dia tidak bisa pake celana dengan benar."

Sang ayah tertawa mendengar alasan Luna.

Sapaan tuan rumah menghentikan pembicaraan mereka.

"Ini yang namanya Luna, cantik sekali."

Luna menyalami pasangan paruh baya itu dan tangannya bertambah dingin saat harus bersalaman dengan Laksamana Sanjaya.

Laki-laki itu masih setampan yang Luna ingat, tatapan matanya yang tajam membuat Luna seolah menggelepar, Ya Tuhan laki-laki ini akan jadi suaminya. Betapa indahnya hidup ini.

***

Para orang tua membiarkan dua orang itu saling mengenal satu sama lain.

"Aku ingin bicara, ikut aku."

Luna menganggukkan kepalanya dia terlalu senang untuk hanya sekedar bertanya.

Laksa membawanya ke taman belakang rumah, memintanya duduk di bangku panjang di sana.

Di bawah payungan lembutnya sinar bulan, mereka duduk bersebelahan, tangan Luna yang dari tadi sudah dingin sekarang makin dingin.

Luna tidak tahu apa yang harus dilakukan pasangan yang dijodohkan. Jadi dia hanya bisa duduk diam sambil menenangkan debar jantungnya yang menggila.

"Langsung saja aku tak ingin berbasa basi, aku menolak perjodohan ini. Aku punya seseorang yang aku inginkan untuk menjadi istri dan itu bukan kamu."

Duar!

Bagai petir di siang bolong, Luna begitu terkejut dengan ucapan Laksa, dia hanya bisa menatap laki-laki itu dengan nanar.

Mimpi indahnya langsung hancur seketika, salahnya juga yang terlalu berharap. Laki-laki seperti Laksa tak mungkin melirik dirinya yang hanya pegawai biasa.

Sedapat mungkin Luna berusaha menelan air matanya, Laksa berhak menolak memang.

"Terima kasih untuk kejujuranmu, aku sadar aku hanya wanita biasa, kamu yang dari dulu di kelilingi wanita cantik tentu tak kesulitan menemukan pasangan."

Laksa mengerutkan keningnya. "Apa kita saling kenal?"

Luna tersenyum, dia memang bukan cewek populer dulu jadi wajar kalau Laksa lupa.

"Kita satu kampus dulu, mungkin kamu lupa dan aku juga bekerja di hotel keluarga kalian."

Laksa menatap wanita di depannya dengan seksama.

"Ah ya aku ingat kamu adek tinggatku," katanya, wajahnya yang tadi dingin sedikit lebih ramah.

Luna mengangguk senang.

"Maafkan aku, kita tidak bisa bersama mungkin kita bisa berteman saja. Aku tahu orang tua kita pasti kecewa tapi aku akan menjelaskannya." Laksa mengulurkan tangan, mengajaknya bersalaman.

Luna hanya bisa menyambut tangan itu dengan pahit.

Dia ditolak, bahkan sebelum berkenalan.

Rasanya sakit, tapi Luna tidak akan memaksa. Dia sudah kalah sebelum berperang.

"Aku mengerti."

Dengan canggung Luna akhirnya berdiri dan melangkah mencari ayahnya. Setetes air bening bening mengalir di pipinya, tapi Luna berusaha meyakinkan diri bahwa dia baik-baik saja.

Dia bukan gadis lemah.

Tapi entah kemana sang ayah, Luna bahkan sudah lelah berkeliling tempat pesta ini tapi tidak juga bertemu ayahnya. Dan itu membuatnya capek dan kehausan.

"Silahkan Nona." seorang pelayan memberikan segelas minuman berwarna Orange yang terlihat sangat menggoda.

"Terima kasih."

Luna langsung mengambil dua buah gelas sekaligus, siapa tahu nanti ayahnya juga haus, jadi dia bisa memberikannya.

Tapi sekarang dia ingin mencari tempat duduk terlebih dulu, ayah akan marah kalau dia minum sambil berdiri.

"Boleh saya duduk di sini?" tanya Luna saat menemukan sebuah kursi panjang untuk duduk, tapi di sana juga ada seorang laki-laki yang sudah duduk terlebih dahulu.

Luna merutuki pesta yang bahkan tak mau repot-repot menyediakan kursi.

"Luna."

Rasanya Luna ingin menghilang saja, sifat cerobohnya kenapa tidak juga hilang, dari semua orang kenapa dia harus bertemu Laksa lagi, orang yang baru saja menolaknya dengan kejam.

"Itu untukku." Laksa mengambil gelas di tangan Luna dan meneguknya dengan rakus, sepertinya dia haus.

Ya sudahlah nanti dia bisa mengambil lagi untuk ayahnya.

Sekarang yang penting menyelamatkan diri dulu, hatinya masih tidak baik-baik saja oleh penolakan tadi.

"Kamu mau kemana?"

"Eh?"

Luna yang sudah berdiri menoleh pada Laksa yang terlihat sangat tidak nyaman.

Tapi belum juga Luna berpikir lebih jauh tangannya sudah ditarik kasar.

"Pak Laksa kita mau kemana? Saya harus mencari ayah saya."

Luna bergetar ketakukan tatapan Laksa sangat tidak biasa, dan Luna sangat takut, tubuhnya dingin dan gemetar, dan dia bersumpah bukan karena dekat dengan Laksa.

Tanpa mempedulikan penolakan Luna, Laksa menariknya ke lantai dua rumah ini.

Kaki kecilnya terseok-seok mengimbangi langkah panjang Laksa, tangannya sakit oleh cengkraman laki-laki itu.

Laksa menariknya ke sebuah kamar, dan tanpa basa basi berusaha menyentuh Luna.

Merasa bahaya mengancamnya Luna tentu saja memberontak lebih keras, tapi itu malah membuat Laksa bersemangat menyentuhnya di semua sisi, pakaiannya bahkan sudah tak berbentuk lagi.

Dan saat sadar Laksa sudah menyatukan tubuh mereka, membuat Luna merasakan sakit yang luar biasa, di hati dan tubuhnya.

Luna hancur.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Cis Woyi
sangat bgus tp kok klnjutanx lma ya
2025-05-01 07:06:02
0
user avatar
Elida Setyo
cerita nya bagus dan ini menunggu kelanjutannya
2025-03-11 19:28:49
0
default avatar
Firda Sari
Seruuuuuuu
2025-03-02 17:20:18
1
default avatar
Firda Sari
Seruuuuuuuuuu
2025-03-02 17:19:58
1
user avatar
Yeni Sugiarti
ceritanya menarik... mudah"n ceritanya jgan terlalu panjang
2025-02-21 11:47:26
4
user avatar
Fitriany Gusti
mudah2 an gak banyak bab nya
2025-02-21 02:40:06
0
275 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status