All Chapters of Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam: Chapter 311 - Chapter 320

Kekaisaran Lingxiao Tian dipimpin oleh Yang Mulia Kaisar Long Zhentian, kultivator Jiwa Muda tingkat sembilan yang konon memiliki darah naga kuno dalam aliran darahnya. Sosoknya menjulang tinggi dengan rambut hitam panjang yang selalu dihiasi mahkota emas berbentuk naga yang mengaum.Matanya tajam bagai elang penguasa langit, memancarkan aura intimidasi yang membuat bahkan kultivator tingkat tinggi pun merasa gemetar di hadapannya. Filosofi kepemimpinannya sederhana namun absolut, kekuatan adalah kebenaran mutlak, dan hanya yang terkuat yang berhak menguasai langit dan bumi.Di sampingnya berdiri Permaisuri Xing Yueluo, wanita yang memiliki kecantikan yang memukau dengan rambut seputih salju meski usianya masih tergolong muda. Keahliannya dalam teknik bintang dan seni ilusi tidak tertandingi di seluruh benua, mampu mengendalikan gerakan langit untuk kepentingan strategis.Namun di balik senyum anggun yang selalu menghiasi wajahnya, Permaisuri Xing mengendalikan jaringan mata-mata prib

Cahaya bulan kebiruan menyapu paviliun kayu Pinus Es Taratai, memantulkan bayangan sembilan kelopak teratai di lantai marmer hitam.Kristal-kristal kecil tertanam dalam pola konstelasi di sepanjang dinding, berpendar lembut dalam kegelapan malam. Bau Bunga Purnama Emas yang manis bercampur aroma teh es melati dari cawan porselen Bai Zhengfeng, menciptakan harmoni wangi yang menenangkan jiwa namun mempertajam pikiran.Mingyue Gu, Lembah Bulan Terang adalah tempat kediaman Klan Bai selama ribuan tahun, tersembunyi di balik kabut perak abadi yang hanya memudar saat bulan purnama.Lonceng angin bulan berdentang pelan, suaranya seperti bisikan roh leluhur yang mengawasi. Tiga puluh anggota klan duduk bersila dalam formasi melingkar, jubah putih-perak mereka berkilau tertimpa cahaya bulan yang masuk melalui atap kristal paviliun.Di tengah lingkaran, Cermin Bulan Suci berdiri tegak di atas altar jade hitam, permukaannya beriak seperti air kolam yang tersentuh angin malam.Bai Zhengfeng, kep

"Aku adalah yang pertama dan yang terakhir. Aku adalah yang melihat kelahiran dan kematian dunia ini."Tangannya yang terbalut sarung tangan perak terangkat dengan gerakan cepat, dan Pelindung Bahu Fajar Abadi di bahunya bersinar terang seperti matahari yang baru terbit.Cahaya keemasan menyapu paviliun, menyilaukan mata dan menghangatkan udara hingga terasa seperti musim panas.Tangan Bai Yanzhi yang keriput mencoba membentuk segel ramalan terakhir, namun jari-jarinya berubah menjadi debu saat cahaya itu menyentuhnya.Debu itu berkilau sejenak seperti bintang-bintang kecil sebelum jatuh ke lantai marmer, meninggalkan tubuh renta yang ambruk tanpa perlawanan."Penatua Yanzhi!" jerit beberapa anggota klan, suara mereka penuh ketakutan dan ketidakpercayaan.Jeritan dan tangisan memenuhi paviliun saat anggota Klan Bai lainnya mencoba melarikan diri atau melawan.Beberapa kultivator muda membentuk formasi pertahanan, energi spiritual mereka berpadu membentuk perisai bulan yang biasanya ma

Jin Wuji mengeluarkan sebuah bungkusan dari balik zirahnya dengan gerakan hati-hati.Kain sutra putih yang membungkusnya telah ternoda oleh bercak darah kering yang menguarkan aroma logam dan kematian yang membuat beberapa orang di ruangan itu menahan napas.Dengan gerakan yang sangat berhati-hati, ia membuka bungkusan itu, menampilkan sehelai kain perak yang masih berkilau meskipun ternoda darah dan beberapa helai bulu kelelawar hitam yang tampak biasa namun memancarkan aura yang membuat semua orang merasa tidak nyaman."Tidak diragukan lagi, ini pasti ulah Sekte Sekte Xuanyin Zong!" serunya dengan suara yang nyaris kehilangan kendali karena amarah yang membara.Api spiritual berwarna keemasan mulai mengelilingi zirahnya, menciptakan gelombang panas yang membuat lilin-lilin di sekitarnya bergoyang liar dan beberapa pejabat mundur selangkah."Lihatlah luka-luka di mayat para anggota Klan Bai, ini jelas hasil dari jurus terlarang 'Hantu Kelaparan' yang hanya dikuasai oleh kultivator ib

Kening Jin Wuji berkerut dalam, kebingungan dan amarah bertempur sengit dalam benaknya seperti dua naga yang saling mencakar.Namun sebelum ia sempat memikirkan keterlibatan siapapun penemuan ini lebih jauh, seorang prajurit mendekat dengan langkah tergesa-gesa dan napas tersengal."Panglima! Kami menemukan seorang yang selamat dari pembantaian ini. Seorang gadis kecil dari Klan Bai!"Jin Wuji segera bangkit dan mengikuti prajurit tersebut menuju sudut paviliun, di mana sebatang pohon Yin Willow kuno berdiri megah dengan daun-daun peraknya yang bergerak lembut ditiup angin spiritual.Di balik batang pohon yang besar, meringkuk ketakutan seorang gadis kecil berusia sekitar dua belas tahun.Rambut putih keperakannya, tanda darah murni keturunan Klan Bai.Gadis itu tampak kusut dan ternoda debu puing. Wajah mungilnya yang pucat dipenuhi jejak air mata yang telah mengering, sementara kedua mata birunya menatap kosong ke depan dengan pandangan yang hilang, seolah jiwa dan rohnya telah meni