Sinar senja mulai memudar di balik barisan pepohonan rimbun yang melindungi perkemahan mereka. Udara terasa dingin, namun bukan hawa malam yang membuat Kael merasa berat. Ia duduk bersandar pada batang pohon tua, memandang jauh ke arah cakrawala yang mulai dilahap kegelapan."Kita udah kumpulin cukup info. Tapi tetap aja… tempat itu bisa jadi jebakan," ucap Kael pelan, matanya tetap menatap lurus seolah sedang mencoba membaca isi kegelapan malam. Dalam pikirannya, peta kuil dan informasi samar tentang pergerakan kelompok Bayangan Hitam terus berputar.Arsel berdiri di dekat api unggun kecil, tangannya sibuk mengasah ujung tombak cadangan. Ia tak langsung menjawab, tapi ketika suaranya terdengar, itu penuh tekad. "Aku tahu. Tapi kalau kita nunggu lebih lama, mereka bisa pindah lagi. Kita harus ambil risiko."Kael menoleh, menatap Arsel dengan sedikit kelelahan. "Kau selalu bicara soal risiko, tapi kadang aku bingung, Kael… kau sebenarnya punya rencana matang, atau kau hanya mengandal
Last Updated : 2025-04-19 Read more