Respati terdiam sebentar, menatap wajah ibunya yang penuh harap. Ia tersenyum tipis, lalu menjawab dengan nada tenang.“Belum waktunya, Ma. Masih banyak yang harus aku beresin dulu.”Ibunya tertawa kecil, lalu menggeleng. “Kamu itu dari dulu selalu sibuk sama hal yang nggak pernah Mama ngerti. Padahal kalau itu masalah kerjaan, kan kamu punya bawahan. Tapi ya sudahlah, Res, asal kamu bahagia.”Respati hanya tersenyum lagi. Senyum yang sama seperti biasanya. Tenang, sopan, dan menyimpan ribuan rahasia dibaliknya.Malam itu, rumah kecil di pinggiran kota itu terasa hangat oleh cahaya lampu kuning dan tawa ringan seorang ibu. Tapi dibalik kehangatan itu, Respati duduk diam di ruang tamu setelah makan, menatap foto lama yang masih ia simpan di laci mejanya.Foto dirinya bersama Elira ketika masih saling mencintai, sebelum takdir memisahkan mereka ke arah yang sangat berbeda.Ia menghela napas panjang, lalu kembali memasukkan foto itu ke dalam laci.Hatinya masih tertulis nama Elira, namun
Huling Na-update : 2025-10-27 Magbasa pa