Gadis itu, yang memperkenalkan dirinya sebagai Risa, tampak tidak gentar dengan aura dingin Respati. Ia tersenyum lebar.“Permisi, Mas. Saya duduk di sini, ya,” sapa Risa ramah.Respati hanya mengangguk kecil, hampir tidak terlihat, dan kembali fokus pada layar laptopnya.Namun, bukan Risa namanya jika sepanjang perjalanan hanya berdiam diri saja. Setelah menaruh tasnya dan menikmati awal perjalanan dengan kereta api, ia mencoba mengajak Respati bicara.“Mas mau ke Jogja? Urusan bisnis, ya? Kelihatannya sibuk banget,” kata Risa, mencoba mengintip ke layar laptop Respati.Respati memejamkan mata sesaat, terganggu. Ia menurunkan headphonenya dan menoleh pada Risa dengan tatapan datar yang biasa ia gunakan untuk mengusir orang.“Ya,” jawab Respati singkat.“Wah, kalau Mas mau ke Jogja untuk bisnis, saya bisa kasih rekomendasi tempat hangout yang keren-keren. Masnya pasti belum terlalu tahu kan seluk-beluk di sana?” Risa menawarkan diri dengan antusias.Respati hanya membalas, “Terima kasi
Last Updated : 2025-11-25 Read more