Melia mengangguk dan langsung tertidur dalam pelukan suaminya yang terasa nyaman.Keesokkan harinya, pagi menyapa rumah kecil itu dengan cahaya hangat yang masuk dari jendela. Di atas ranjang, Sanjaya dan Melia masih bergelung di bawah selimut. Polos dan sedikit kedinginan.Rambut Melia berantakan, tapi senyumnya tak bisa lebih manis. Sanjaya memeluknya dari belakang, menciumi lehernya pelan sambil terkekeh. Dan perlahan, Melia mulai merasakan ada bagian dalam Sanjaya yang mulai menusuknya dari belakang."Jangan lagi, San. Aku tidak mampu lagi. Tubuhku sudah remuk nih," tolaknya manja.“Kamu tahu,” bisik Sanjaya, “aku tidak ingat rasanya tidur serenyaman ini sejak kamu pergi.” Melia memutar tubuhnya menghadap sang suami, menyentuh pipinya yang sudah mulai ditumbuhi cambang halus. “Kamu memang cocoknya sama aku, bukan sama Meisya itu,” godanya, alis terangkat
Last Updated : 2025-06-25 Read more