Keringat Niel bercucuran. Di dalam tidurnya, pemuda itu tak merasakan ketenangan. Ia bermimpi buruk mengenai Zeusyu dan mimpi itu terasa begitu nyata. “Zeu!” Pekik Niel keras, sembari terjaga dari ketidak sadarannya. “Niel, kamu udah siuman, Sayang?” “Zeusyu! Mana istri Niel, Mah?” tanya Niel spontan mendudukan diri. Ia meringis, merasakan sakit yang menghantam kepalanya. Netranya mengedar, menelisik ruangan yang saat ini dirinya tempati. Aroma obat-obatan menusuk indra penciumannya. Rumah sakit. Ia berada di salah satu ruangan di rumah sakit. “Mana Zeu?!” Raungnya, menyadari jika apa yang menjadi mimpinya ternyata bukanlah sekedar bunga tidur. Istrinya benar-benar diculik dan dijadikan korban penusukan. “Istri Niel, Mah. Dia dimana?” Tangisnya pecah. Terakhir kali ia melihat Zeu, kondisinya begitu buruk. Istrinya tak sadarkan diri dengan tubuh bersimbah darah. “Zeu masih belum sadar, Niel. Dia di ICU sekarang.” Amel memeluk Niel. Tangannya membelai punggung sang putra, b
Terakhir Diperbarui : 2025-02-27 Baca selengkapnya