“Aurora, tidak usah takut. Prof. John begitu sayang kepadamu. Bahkan dia mengusahakan apa yang kamu inginkan,” sahut Joanna. Hari ini dia sengaja membawah Aurora di taman rumah. Joanna tahu bahwa Aurora sudah sangat bosan di dalam kamar.Perempuan itu hanya tersenyum, Aurora tidak banyak bicara saat ini. Biasanya dia paling cerewet namun sekarang, dia selalu terdiam. Entah apa yang sedang dipikirkannya.“Aku serius, Aurora!”“Saat prof. John melamarmu, aku berharap kamu sudah menerimanya yah,” jelas Joanna. Aurora hanya terdiam. Joanna tahu, dia pasti trauma. Aurora sangat kasihan. Dia harus menerima kenyataan ini. Namun, Aurora tidak bisa menolak. Tuhan sudah mengariskan takdirnya seperti ini.Aurora menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan dengan pelan. Mencoba untuk menikmati pemandangan di depannya. Bayang-bayangan ketakutan begitu melekat di pikirannya.“Ibu,” ucapnya. Joanna memandanginya.“Kamu merindukan ibumu?” tebaknya. Aurora menganggukan kepala.“Ya,” jawabnya sambil m
Last Updated : 2025-05-02 Read more