Setelah percakapan pagi itu, Barra tidak lagi banyak bicara dengan Yasmin. Dia tidak sanggup kehilangan Cleo. Prasangkanya mulai tumbuh liar, bagaimana jika Bram datang dan mengambil putri kecil itu darinya?Kini, dari balik celah pintu yang sedikit terbuka, Barra mengintip. Dadanya sesak melihat pemandangan di dalam. Yasmin terduduk di atas karpet bulu, tubuh wanita itu gemetar karena isak tangis. Dia memeluk Cleo.Sementara Cleo yang kebingungan menatap wajah ibunya yang basah. Lalu Barra memilih memberikan ruang, membiarkan Yasmin menyatu dengan anaknya yang selama ini diyakini telah tiada.Di sisi lain, Boy tampak menarik-narik blus Yasmin, tidak mau kalah. Bocah lelaki itu merengek, meminta perhatian. Yasmin pun membungkuk, memeluk keduanya bersamaan.“Maaf … seharusnya Bunda sadar kamu itu masih hidup,” gumam Yasmin, tetapi terdengar jelas oleh Barra dari balik pintu“Nda … Nda … apah,” sahut Cleo polos sambil menepuk-nepuk pipi Yasmin yang basah.“Sayang … ini Bunda … ini Bunda,
Terakhir Diperbarui : 2025-05-14 Baca selengkapnya