"Cukup!!" jeritku. Amarah meledak tak tertahankan.Bagaimana mungkin pria tak bermoral itu, dengan segala kebejatannya, berani menghujat calon suamiku, pria berhati malaikat yang aku cintai? Sungguh tidak tahu diri sekali Mas Agus ini."Bapak dan Ibu siapa, ya?" Suara satpam rumah mendekat. Dia datang dengan tergopoh-gopoh, wajahnya menunjukkan kejutan. Sebelumnya, dia memang tak ada di gerbang, mungkin tadi ke kamar mandi."Kami suami dan mertuanya Laura, Pak," jawab Mas Agus, suaranya santai dan lancang, tak menunjukkan sedikitpun penyesalan."Mantan suami dan mantan mertua, maksudnya, Pak!" Aku menegaskan, suara getar kupaksa tetap tegas. "Usir mereka dari sini, Pak. Aku mau masuk," kataku, lalu berbalik dan melangkah cepat menuju gerbang, meninggalkan mereka terpaku.Mas Agus sempat mencoba mencegah, namun satpam dengan sigap mendorong pintu gerbang hingga terbanting keras, menghentikan langkahnya. Aku merasakan suatu ra
Terakhir Diperbarui : 2025-05-02 Baca selengkapnya