“Jangan, Nabila. Jangan membuat tanganmu kotor untuk membersihkan kotoran saya,” tolak Erina, ia merasa tidak enak.Nabila menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum.“Tidak akan kotor, Bu. Kan ada air, nanti bisa dicuci. Sekarang kalau Bu Erina mau buang air tidak apa-apa di sini saja. Em … sebentar, biar saya pasang dulu popok,” ujar Nabila, lalu memasang popok kepada Erina.“Hati kamu sebenarnya terbuat dari apa, Nabila? Saya orang yang paling jahat sama kamu. Tapi balasan kamu, sungguh membuat saya malu,” imbuh Erina.“Saya hanya manusia biasa, Bu. Sama seperti yang lain,” sahut Nabila, saat ia mulai membersihkan tubuh Erina setelah Erina buang air besar.Erina menghela napas kasar. Ia terus memperhatikan wajah Nabila, yang sama sekali tidak memperlihatkan raut wajah jijik saat membersihkan kotorannya.Dari arah pintu, terlihat pintu itu terbuka dari luar. Menampakkan wajah-wajah khawatir dari Faisal, Gala dan juga oma Nira.“Erina!” Faisal berlari menghampiri Erina.Faisal me
Last Updated : 2025-05-15 Read more