"Itu bagus, ya," kata Josie, sambil memencet tonjolan buah dadanya melalui kausnya. "Nah, gimana kalau begini?" kata Nadia, berjongkok dan menyelaraskan batang kemaluan saya dengan lubang pantatnya, lalu perlahan-lahan duduk di atasnya. Pantatnya tidak seketat pantat Brooke, tapi itu tidak berarti tidak sangat ketat."Oh, fuuuuuuuuuck," aku mendesis, memegang pinggulnya dan membimbingnya turun perlahan, membantu setiap inci masuk ke dalamnya. "Fuck, fuck itu besar! Fuck itu akan merobekku dengan baik, fuck, fuck, fuck!" teriak Nadia, mencubit tonjolan buah dadanya saat dia turun."Oh, sial, itu panas," kata Josie, matanya melebar, jarinya semakin intens. "Kamu tidak tahu," kataku, menikmati ketatnya pantatnya, cara dia perlahan-lahan duduk di atasku hingga sepuluh inci batang kemaluanku terbenam di pantatnya. "Sial, sial, kamu besar," Nadia mendesah, membungkuk untuk menciumku."Ya, tapi kamu juga sangat ketat," kataku, memegang pinggulnya dengan satu tangan dan mengisi tangan
Last Updated : 2025-08-13 Read more