Titan melangkah cepat menuju ruang riasnya setelah syuting selesai, hanya untuk mendapati Gallen sudah berdiri di sana, lengkap dengan ekspresi tajam khasnya. "Kenapa kamu tidak balas chatku lima belas menit yang lalu?" tanya Gallen sambil memeriksa kondisi Titan dari atas sampai bawah. Titan menarik napas dalam. "Gallen, aku cuma ke toilet. Aku bawa ponsel, tapi silent." "Aku sudah bilang, jangan kemana-mana tanpa aku," kata Gallen tanpa kompromi. Titan menatap Gallen dengan sabar, lalu menggandeng tangannya dan menariknya duduk. "Gallen," ucap Titan lembut, "aku tahu kamu mau melindungiku. Tapi... caramu belakangan ini bikin aku tidak nyaman, aku seperti... tidak bisa bernapas. Semua gerak-gerik ku diawasi." Gallen membuka mulut, ingin membantah, tapi Titan memotong. "Aku tahu kamu khawatir. Tapi, bukan begini caranya. Aku juga butuh ruang. Aku butuh kamu percaya sama aku." Gallen menunduk, genggamannya melemah. "Aku takut kehilangan kamu, Tan. Aku takut Adhara melak
Terakhir Diperbarui : 2025-05-28 Baca selengkapnya