Laura masih diam mematung di tempat yang sama setelah Arini pergi meninggalkan ruangan itu. "Non, Non Laura, Non Arini memanggil." Ujar Bi Ijah mengagetkan. Seketika Laura tersadar, sejak tadi dia melamun, hingga tak menyadari Bi Ijah masuk dan mendekatinya, padahal pintu ruangan berada di depan matanya. "Eh, iya Bi, dimana Mbak Arini sekarang?" "Di ruang depan, Non." Laura menarik napas dalam, ia seperti sedang bersiap menunggu persidangan. Rasa gugup bercampur rasa cemas tiba-tiba menghampiri. Sudah beberapa kali ia berbicara dengan Arini dan dia selalu mendapatkan hal yang tidak mengenakkan hati. Laura menyunggingkan sedikit senyuman pada Bi Ijah saat ia akan beranjak pergi, "Aku ke depan dulu, Bi." Bi Ijah mengelus pelan pundak Laura, seolah menyalurkan tanda untuk bersiap menghadapi apa pun yang terjadi nanti. Dengan langkah berat, Laura berjalan perlahan untuk menemui Arini. Setelah tiba di ruangan depan, terlihat Arini sedang duduk manis di sofa yang ber
Last Updated : 2025-06-02 Read more