Hendro merasa tangan kecil Wenny meraba-raba di atas tubuhnya. Berhubung Wenny terlalu buru-buru, dia pun merusak satu kancing Hendro.Jakun yang menonjol di leher si pria bergerak. Dia menahan tangan kecil Wenny. “Wenny, yang pelan, nggak ada pakaian ganti di sini.”Jika pakaian Hendro rusak, dia pun tidak memiliki pakaian untuk dikenakan lagi.Namun, Wenny tidak bekerja sama. Dia hanya ingin mendapatkan sedikit kehangatan. Lantaran tangannya ditahan oleh Hendro, dia pun membenamkan wajah kecilnya ke dalam leher Hendro. “Jangan … dingin sekali ….”Suara lembut Wenny di kala sakit itu terdengar seperti sedang bermanja-manja.Tentu saja Hendro tahu, meski Wenny tidak sakit, dia juga akan mengeluarkan suara manja itu di saat seranjang dengannya.Sebenarnya Wenny adalah seorang siluman.Hanya saja setelah bercerai, Hendro pun tidak pernah merasakannya lagi.Hendro menahan dirinya, tetapi dia tidak berhasil menahannya. Tangan Hendro menempel di atas kancing pakaian Wenny, mulai melepaskan
Baca selengkapnya