Sejak hamil, mual Yuvi masih sangat parah. Kini, asam lambungnya naik sampai dimuntahkan. Itu membuat air mata menetes dari sudut matanya karena terlalu tidak nyaman.Yuvi membuka keran, lalu membasuh wajahnya dengan air dingin.Saat itu, Nissa muncul dari belakang. "Halo, Kak Yuvi."Yuvi berdiri tegak. "Halo, kamu mau ke kamar mandi?"Nissa bertanya sambil tersenyum, "Kak Yuvi, apa kamu akrab dengan kakaknya Molita?"Pertanyaan itu membuat Yuvi terdiam sejenak. Dia mengangguk. "Kami memang kenal."Nissa maju selangkah. Wajahnya memerah malu, tetapi matanya penuh semangat ketika berucap, "Kak Yuvi, bolehkah aku minta bantuanmu?"Yuvi bertanya, "Bantuan apa? Kalau bisa, tentu saja aku akan bantu."Nissa berujar dengan penuh harap, "Kak Yuvi, bisakah kamu membantuku minta nomor Whatsapp kakaknya Molita?"Nissa menginginkan nomor Whatsapp Victor.Melihat sikap Nissa yang malu-malu tetapi penuh harapan, Yuvi langsung paham. Nissa menyukai Victor. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama.Waj
Read more