“Loh, kalian sudah datang? Kenapa cepat sekali?” tanya Nyonya Maximus begitu melihat anak, menantu, dan cucu kesayangannya masuk dari pintu utama.Wajah perempuan paruh baya itu tampak sedikit pucat. Ia duduk di kursi roda, didampingi suaminya yang berdiri di samping dengan ekspresi penuh selidik. Begitu mendengar pertanyaan itu, Angelica menoleh pelan ke arah mertuanya dan mencoba tersenyum, meskipun jelas matanya masih sembab.“Iya, Ma, Pa,” jawab Angelica pelan. “Papanya Olivia harus kerja, dan kami juga nggak melakukan apa-apa lagi di sana. Jadi, kami pikir lebih baik pulang dan temani Mama.”Suaranya terdengar lemah. Bekas tangisannya masih tampak jelas di wajahnya. Alex menepuk punggungnya pelan, memberi isyarat agar istrinya tidak terlalu memaksakan diri.Tuan Maximus mengamati Angelica dengan seksama. “Bagaimana keadaan Papamu, Nak?” tanyanya kemudian, suaranya berat.Angelica menunduk. Tak ada kata yang keluar dari mulutnya. Alex pun hanya menghela napas panjang, seolah sedan
Terakhir Diperbarui : 2025-06-13 Baca selengkapnya