Setelah Lucia dan Megan menghilang dari pandangan, Gamal perlahan mengalihkan pandangannya pada Emely. Dengan suara lembut, ia memanggil cucunya, “Sayang, kemari, duduklah dekat Grandpa.” Ia menepuk tempat kosong di sampingnya.Emely, yang sejak tadi hanya diam sambil menatap kosong ke depan, segera bangkit. Tanpa berkata sepatah kata pun, ia mendekat dan duduk di samping sang kakek. Begitu ia duduk, tubuhnya langsung miring, memeluk erat Gamal dengan penuh kehangatan.Pria tua itu tersenyum tipis sambil mengelus lembut kepala cucunya. “Grandpa tahu, kamu sedang memendam banyak hal. Ceritakan pada Grandpa, Sayang. Aku di sini untukmu,” ucapnya pelan, penuh kasih sayang.Emely hanya diam dalam pelukan sang kakek, matanya perlahan memanas, tetapi ia menahan air matanya. Ia tahu, dalam pelukan kakeknya, ia akan selalu menemukan rasa aman dan pengertian yang ia butuhkan.Emely mengeratkan pelukan pada kakeknya sebelum akhirnya berkata lirih, suaranya bergetar penuh penyesalan, “Aku minta
Terakhir Diperbarui : 2025-05-21 Baca selengkapnya